MedcoEnergi Catat Laba Bersih USD242 Juta hingga Kuartal III-2023

INDOPOSCO.ID – PT MedcoEnergi Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan kuartal III-2023. Di sini, Perseroan akan membayarkan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar IDR15/saham.
Berdasarkan ikhtisar keuangan, Perseroan mencatat laba bersih pada sembilan bulan 2023 ini sebesar USD242 juta dan EBITDA USD941 juta. Ini mencerminkan penurunan harga minyak dan gas serta berkurangnya kontribusi AMMN.
Sementara untuk produksi minyak dan gas tetap stabil dari tahun ke tahun, yakni sebesar 161 mboepd. Rata-rata harga minyak mencapai USD77/bbl selama sembilan bulan 2023, turun USD24,1/bbl dari USD101,1/bbl pada periode yang sama tahun 2022.
Laporan cadangan baru di Natuna dan Corridor memperpanjang umur cadangan terbukti dan terduga MedcoEnergi menjadi 9,7 tahun. Pada Q4 2023, tender offer kembali membeli surat utang USD 2025-2028 senilai USD425 juta dan menerbitkan surat utang USD 2029 senilai USD500 juta untuk pembiayaan kembali.
CEO PT MedcoEnergi Energi Internasional Tbk, Roberto Lorato mengatakan, ia dengan senang melaporkan hasil operasional dan keuangan satu kuartal lagi yang solid. Laporan terbaru memperlihatkan cadangan Natuna dan Corridor yang lebih besar, yang menunjukkan kapabilitas MedcoEnergi yang baik dan hasil investasi berkelanjutan pada aset-aset MedcoEnergi yang berkualitas tinggi.
“Untuk meningkatkan nilai Perseroan, kami akan terus fokus pada cost leadership dan penyelesaian proyek utama,” jelas Roberto, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (2/11/2023).
Sedangkan dari sisi ikhtisar operasional minyak dan gas, tercatat produksi minyak dan gas 161 mboepd stabil dibanding tahun sebelumnya, yang biaya produksi USD7,5 per boe. Belanja modal minyak & gas ASD155 juta, terutama untuk penyelesaian beberapa proyek pembangunan di Natuna dan Corridor.
Untuk ketenagalistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan 3.079 GWh, di mana 20 persen berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan meningkat 5 persen, dibanding tahun lalu, berkat kontribusi IPP berbahan bakar gas di Riau 275MW dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di Sumbawa 26 MWp.
“Realisasi harga listrik rata-rata AS¢ 3,7/kwh di luar biaya bahan bakar atau naik 2,8 persen dibanding tahun lalu,” katanya.
Belanja modal ketenagalistrikan USD55 juta, terutama untuk menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik geotermal Ijen 34MW yang dijadwalkan selesai pada Desember 2024.
Selain itu, AMMN juga membukukan biaya kepatuhan yang lebih tinggi karena tertundanya penerbitan izin ekspor, kenaikan bea ekspor dan mulai dikenakannya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro menyatakan, dirinya merasa senang dengan kinerja operasional dan keuangan Perseroan.
“Penerbitan obligasi terbaru dan dukungan investor yang kuat menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam memenuhi komitmen dan rencana deleveraging secara konsisten,” katanya.
Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, maka pihaknya berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan.(srv)