Tutupnya “e-Commerce” Berkaitan dengan Fase Konsolidasi

INDOPOSCO.ID – Dosen manajemen strategis Universitas Airlangga Mochammad Thanthowy Syamsuddin S.E., M.A.B., menyebut tutupnya sejumlah perusahaan e-Commerce di Indonesia erat kaitannya dengan fase konsolidasi yang sedang dialami oleh perusahaan.
“Saya melihat fenomena bisnis e-Commerce platform saat ini dalam fase konsolidasi, agar mampu menciptakan keuntungan bagi para investornya. Singkatnya, bisnis e- Commerce platform mengarah ke fase profitabilitas,” katanya dalam keterangan di Surabaya, seperti dikutip Antara, Rabu (8/2/2023).
Pada fase konsolidasi ini, ujarnya pula, perusahaan e-Commerce merespons banyak aspek eksternal. Seperti efek penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19 dan aspek makro ekonomi lain dengan dua hal, yakni cost cutting dan optimasi potensi revenue stream.
Baca Juga : Twitter Serang Balik Elon Musk Yang Batalkan Pembelian Platform
“Ini bisa menjelaskan kenapa ada layoff yang cukup signifikan di sejumlah bisnis e-Commerce platform,” ujarnya lagi.
Pada sisi lain, perusahaan e-Commerce juga meningkatkan biaya admin, commission fee, bahkan mewajibkan memakai layanan logistik internal tanpa third party. Kondisi ini membawa sejumlah konsekuensi di mana perusahaan yang gagal membentuk peta jalan menuju profitabilitas dan kehabisan modal harus out of business.
Bisnis e-Commerce saat ini tengah mendapat kompetitor baru dari platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Yang mana kedua platform tersebut sangat dekat dengan kehidupan generasi milenial dan gen Z.