SKK Migas Fokus Jalankan Program Kerja Hadapi Ancaman Resesi 2023

INDOPOSCO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) fokus menjalankan program kerja dan anggaran untuk menghadapi ancaman resesi pada 2023.
“Ini rencana kerja dan anggaran yang sekarang sedang berjalan itu harus dikunci kegiatannya dan nanti kami akan monitor,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11), seperti dikutip dari Antara.
Adapun fokus program kerja investasi dan anggaran tersebut salah satunya melalui 28 kesepakatan terbaru yang diteken di sela Konvensi Internasional III Industri Hulu Minyak dan Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, dengan durasi kontrak dua hingga 11 tahun.
Dengan adanya kepastian kontrak kerja itu, maka perusahaan hulu minyak dan gas diharapkan berkomitmen menjalankan kerja sama tersebut.
Mengingat kekhawatiran adanya resesi, kata dia, perusahaan hulu migas cenderung menahan modalnya.
“Para perusahaan ini cenderung tidak mau berinvestasi karena ini menahan aliran modal,” ucapnya.
Sementara itu, SKK Migas memiliki target produksi pada 2030 untuk minyak mencapai satu juta barel per hari dan gas mencapai 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Pihaknya akan memastikan program kerja terlaksana sesuai target investasi.
Pada 2022, SKK Migas menargetkan investasi mencapai USD13,2 miliar.
Berdasarkan data SKK Migas, hingga triwulan III-2022, SKK Migas mencatat realisasi investasi mencapai USD7,7 miliar.
Capaian itu menjadi investasi hulu migas terbesar secara rata-rata dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sejak 2016.
Sedangkan hingga Oktober 2022, realisasi investasi sudah mencapai USD9,2 miliar dari outlook atau proyeksi total investasi USD12,1 miliar selama 2022 sehingga ada kenaikan sekitar 20 persen.
Dengan torehan investasi tersebut, ia optimistis target penanaman modal pada 2022 sebesar USD13,2 miliar tercapai.
“Target investasi tahun ini ‘kan sekitar USD13,2 miliar, kami cukup optimistis. Itu artinya meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Sedangkan pada tahun mendatang, lanjut dia, nilai investasi akan semakin ditingkatkan misalnya untuk 2023 diproyeksi mencapai sekitar USD14 miliar hingga ke depan mencapai USD20 miliar.
“Kami akan naik (investasi) di atas USD20 miliar. Nah dari biasanya kita USD10-11 miliar dan tahun ini kami harapkan USD13 miliar,” ucap Kemal. (mg2)