Dirut BTN Optimistis Bisa Genjot Pertumbuhan Laba 11 Persen pada Tahun Ini

INDOPOSCO.ID – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo optimistis bisa menggenjot pertumbuhan laba perseroan mencapai 11 persen pada 2022 seiring dengan transformasi yang dilakukan selama masa pandemi dua tahun terakhir.
Haru menyampaikan emiten berkode saham BBTN itu telah memperkuat proses bisnis perseroan, sumber daya manusia (SDM), dan juga teknologi informasi atau IT untuk menopang kinerja perseroan.
“Di 2022, kita akan melaksanakan target-target yang dituangkan dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) dengan hasil transformasi tersebut. Untuk mencapai pertumbuhan laba 11 persen, tentu harus didorong juga oleh pertumbuhan dari earning asset yang kecepatannya sama 9-11 persen. Itu juga align dengan pertumbuhan net income-nya,” ujar Haru saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/2/2022), seperti dilansir Antara.
Pada 2021 lalu, lanjut Haru, perseroan berhasil menurunkan biaya dana atau cost of fund Bank BTN hingga 2021 sebanyak 166 basis poin menjadi 3,13 persen dibandingkan 2020 yang masih 4,79 persen.
“Tahun ini akan kita lanjutkan penurunan suku bunga itu. Tidak semata-mata mengurangi value kepada penabung, tapi menambah value dengan adanya fitur baru, kemudian adanya aplikasi-aplikasi di dalam mobile banking dan lainnya. Dan kita dorong penabung-penabung baru dan penabung-penabung ritel. Ini secara overall akan menurunkan biaya bunga,” kata Haru.
Baca Juga : BTN Dukung Kebijakan Pemerintah Dalam Perumahan Nasional
Sepanjang 2021 lalu, BTN mencetak laba bersih Rp2,37 triliun, naik 48,3 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp1,6 triliun. Kenaikan laba bersih tersebut disokong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 5,66 persen, dari Rp260,11 triliun pada 2020 menjadi Rp274,83 triliun pada 2021.
Pertumbuhan kredit tersebut disertai dengan penurunan tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross Bank BTN yang tercatat sebesar 3,7 persen pada 2021, berkurang dari 2020 di kisaran 4,37 persen. Adapun NPL Nett juga membaik dari 2,06 persen pada 2020 menjadi 1,2 persen pada 2021.
Dari sisi kecukupan likuiditas, menurut Haru, Bank BTN dalam posisi yang sangat sehat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada level 92,86 persen, membaik dari posisi tahun lalu di 93,19 persen. Angka tersebut lebih baik dari LDR perseroan tahun 2018 dan 2019 yang masing-masing sebesar 103,49 persen dan 113,5 persen.