Ekonomi

Diskon Saudi Picu Harga Minyak Dunia Jatuh 1 Dolar

INDOPOSCO.ID – Harga minyak dunia jatuh sekitar 1 dolar AS di perdagangan Asia, Senin (6/9/2021). Hal ini memperpanjang kerugian setelah eksportir utama minyak, Arab Saudi memangkas harga kontrak minyak mentah untuk pasar Asia selama akhir pekan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 98 sen atau 1,4 persen, menjadi 71,63 dolar AS per barel pada pukul 06.13 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober berada di 68,34 dolar AS per barel, turun 95 sen atau 1,4 persen.

Raksasa minyak kerajaan Arab Saudi, Saudi Aramco memberi tahu konsumen akan memberikan potongan harga jual resmi (OSP) Oktober untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia, setidaknya 1 dolar AS per barel.

“OSP ke Asia bearish, menandakan permintaan yang lebih lemah dan potensi pasokan yang lebih tinggi,” kata analis Energy Aspects, Virendra Chauhan seperti dikutip Antara, Senin (6/9/2021).

Pasokan minyak global meningkat karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, dikenal sebagai OPEC+, meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari per bulan antara Agustus dan Desember.

“Mengingat OPEC+ melanjutkan rencananya meningkatkan produksi bulanan, meski data dari China lemah dan AS meningkatkan kekhawatiran perlambatan, serta Arab Saudi mencari pangsa pasar di kawasan itu, minyak kemungkinan akan tetap di bawah tekanan,” kata Jeffrey Halley, seorang analis pasar senior untuk Asia Pasifik di broker OANDA.

Penurunan minyak mentah berjangka menambah penurunan pada Jumat (3/9/2021) setelah laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari yang diperkirakan mengindikasikan pemulihan ekonomi yang tidak merata. Dan ini dapat berarti permintaan bahan bakar lebih lambat selama pemulihan pasca pandemi. Namun penurunan harga minyak dibatasi oleh kekhawatiran bahwa pasokan AS akan tetap terbatas setelah Badai Ida.

Pemerintah AS melepaskan minyak mentah dari cadangan minyak strategis karena produksi di Pesisir Teluk AS sedang berupaya untuk pulih. Sekitar 1,7 juta barel minyak dan 1,99 miliar kaki kubik produksi gas alam tetap offline. Data pemerintah yang dirilis Jumat (3/9/2021) menunjukkan kekurangan pasokan listrik menghambat beberapa kilang untuk melanjutkan operasi.

Badai Ida juga menyebabkan perusahaan-perusahaan energi AS pekan lalu memangkas jumlah rig minyak dan gas alam untuk kali pertama dalam lima minggu. Jumlah rig minyak turun paling banyak sejak Juni 2020. (wib)

Back to top button