Dukung Permodalan Petani Porang, BNI Salurkan KUR

INDOPOSCO.ID – Presiden Joko Widodo terus mendorong agar porang atau amorphopallus muelleri blume menjadi komoditas pertanian yang diekspor sebagai andalan baru sumber pangan di Indonesia.
Peluang inipun langsung ditangkap PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan menjadikan porang sebagai salah satu klaster unggulan yang berorientasi global, sebagai bentuk upaya mendukung program pemerintah di sektor pertanian.
Klasterisasi ini juga selaras dengan upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah menetapkan delapan klaster pertanian, yaitu klaster padi, jagung, sawit, tebu, jeruk, tanaman hias, kopi dan porang.
Porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang, tapi juga kepada lingkungan sekitar dan tingkat kesejahteraan petani porang.
Masyarakat sekitar hutan yang sebelumnya melakukan penebangan, sekarang tidak perlu merambah hutan. Dengan membudidayakan porang, petani bisa menghasilkan hingga Rp40 juta dalam kurun waktu 8 bulan. Capaian itu menurut perkiraan setiap satu hektar porang yang ditanam pada musim tanam pertama.
Pada kunjungan kerja ke Madiun pada Kamis 19 Agustus 2021, Presiden melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi dengan lokasi di Kecamatan Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Di kesempatan itu, Presiden juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani porang. Turut hadir Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama PT Asia Prima Konjac Pin Haris dan Branch Manager BNI Madiun Suhartono pada kegiatan itu.
Di sini, BNI bersinergi dengan PT Asia Prima Konjac yang merupakan pabrik pengolahan porang untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas porang. Peran BNI adalah memberikan dukungan pembiayaan berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani porang.
BNI juga bersinergi dengan berbagai pihak lain dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani dengan mengintegrasikan satu ekosistem, mulai dari sisi supply yang menjamin ketersediaan kebutuhan usaha seperti bibit, pupuk dan alat-alat pertanian hingga menjamin ketersediaan pasar sehingga tercipta suatu transaksi keuangan berbentuk close loop system.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan, dukungan BNI terhadap pertanian subsektor komoditas porang akan terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan nilai ekspor serta perluasan area tanam komoditas porang.
“Komoditas porang ini dapat menjadi alternatif usaha yang memiliki potensi cukup besar dan menjanjikan untuk dikembangkan,” ujarnya kepada media, Minggu (22/8).
Sis Apik menyampaikan, penyaluran KUR BNI pada sektor pertanian dilakukan secara klastering dan meliputi ekosistem dari hulu hingga hilir. Selain itu, juga bentuk pemberdayaan BNI kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperluas akses pasar melalui program Xpora yang mendukung produk berorientasi ekspor.
Tak hanya itu, Sis Apik juga mengutarakan, penyaluran KUR BNI telah meningkat 75 persen year on year (YoY) dari sisi volume penyaluran dan 43 persen YoY dari jumlah UMKM maupun kelompok usaha kecil lainnya. Penyaluran KUR kepada klaster unggulan porang ini diharapkan membantu UMKM untuk mampu bertahan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Hingga Juli 2021, realisasi penyaluran KUR BNI di sektor pertanian mencapai Rp5,1 triliun yang dirasakan oleh 116.427 penerima KUR di seluruh Indonesia.
“Penyaluran KUR klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata BNI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tuturnya.
Untuk diketahui, porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks. Porang biasanya diolah menjadi beras, shirataki, bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai dan bahan pengental pada produk sirup. Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik. Saat ini, porang banyak dikonsumsi China, Vietnam hingga Jepang. (arm)