Mentan SYL Yakinkan Pertanian Serap 30 Persen Tenaga Kerja di Indonesia
Serap 30 Persen Tenaga Kerja di Indonesia

INDOPOSCO.ID – Pertanian adalah sektor strategis dan salah satu pilar kekuatan negara. Tata kelola pertanian di suatu desa yang baik akan menghadirkan ketahanan pangan yang kuat. Begitu juga pada tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menjadi narasumber bersama Menteri Perdagangan, M. Luthfi pada acara Indonesia Food Summit (IFS) 2021, Selasa (25/5/2021).
Menurut Mentan, ketika 34 provinsi yang ada di Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka akan berdampak pada kepentingan ekonomi nasional. Karena menurutnya, pertanian bukan hanya soal perut dan makan.
“Pertanian juga erat kaitannya dengan lapangan kerja yang ada di depan mata. Pertanian menunjang ekonomi Indonesia,” katanya.
Selama pandemi Covid-19, sektor pertanian merupakan satu di antara tujuh sektor yang terus tumbuh positif selama tahun 2020. Bahkan pada triwulan ke-1 tahun 2021, tumbuh mencapai 2,95 persen. Bukan hanya itu saja, sektor pertanian juga menyerap 30 persen dari tenaga kerja Indonesia.
Indonesia yang beriklim tropis dengan lebih dari 17 ribu pulau menurut Syahrul adalah kekuatan pertanian yang besar.
“Tapi di balik kekuatan itu, kalau melihat tantangan dan masalah, pastilah ada, sampai kapanpun tidak akan berakhir,” ungkapnya.
Namun, pria yang biasa dipanggil Komandan mengaku, dalam beberapa waktu yang lalu, ia bersama jajarannya di Kementerian Pertanian sudah mulai menata.
“Arahan Bapak Presiden, kami di kabinet harus hand to hand, bekerja sama, tidak boleh kerja sendiri,” kata Mentan.
Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya (Mentan-red) bersama Mendag sepakat, berjalan bersama.
“Saya mengamankan hulu-nya, melakukan budidaya dan produksi sementara hilir digarap oleh Mendag,” jelas Mentan.
Bukti nyata kerja bersama itu menurutnya adalah bagaimana pasokan dan harga bahan pangan pokok ketika bulan suci Ramadan dan menjelang Ramadan.
“Ramadan biasanya sebagai peak moment konsumsi komoditas pertanian. Saya jaga produksi-nya, Pak Mendag jaga stabilitas harga, sesuai arahan Bapak Presiden untuk menjaga Ramadan dan Idulfitri agar menjadi momen yang terbaik. Dan, Alhamdulillah, gejolak seperti apa pun bisa kita atasi bersama,” pungkasnya. (wib)