Berkat Keuletan, Ibu Rumah Tangga Biasa Sukses Bisnis Donat
INDOPOSCO.ID – Setiap hari Nurasiyah Jamil sudah akrab dengan adonan dan penggorengan. Perempuan genap 44 tahun ini berkreasi membuat donat bagi para pelanggannya. Wanita yang pernah menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2010 ini tidak membuat Nurasiyah berserah diri.
Keinginannya untuk berdikari membuat sosok wanita yang kerap dipanggil Ibu Nur ini mampu menyisihkan sebagian bantuan yang diterimanya. Ibu dari lima anak ini pun mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan agar berdaya dan mandiri secara ekonomi.
Hal itulah yang menjadi motivasi Nurasiyah untuk graduasi dari PKH pada tahun 2018. “Tadinya saya setiap dapat bantuan PKH saya sisihkan. Masa iya kita harus dapat bantuan terus. Sedikit demi sedikit menyisihkan (bantuan) dan ikut pelatihan sana-sini, akhirnya mandiri,” tutur Nurasiyah dalam keterangan, Jumat (5/2/2021).
Berbagai usaha telah dilakoni Nurasiyah mulai dari menjual nasi uduk, mie ayam, katering, hingga membuat donat. Berkat keuletannya, Nurasiyah dipercaya salah satu sekolah untuk menyediakan katering makan siang. Tidak kurang dari 200 paket makanan ia hantarkan setiap hari.
Namun keadaan pandemi membuat sekolah tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diberlakukan mengakibatkan usaha katering Nurasiyah berhenti.
Hingga 2020 lalu menjadi kebangkitan usaha Nurasiyah. Dibantu suami dan anak-anaknya, Nurasiyah memulai kembali usaha pembuatan donat yang diberi nama Hoki Donuts. Berawal dari setengah kilogram, satu kilogram hingga lima kilogram, usaha Nurasiyah lambat laun dilirik oleh konsumen.
Hal tersebut juga yang mengantarkan Nurasiyah diusulkan oleh pendamping PKH untuk menjadi peserta Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) Kementerian Sosial (Kemensos).
ProKUS merupakan program kewirausahaan dari Direktorat Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM) di bawah Direktorat Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial. ProKUS bertujuan untuk memberdayakan KPM PKH yang telah tergraduasi dan memiliki rintisan usaha agar mampu hidup sejahtera.
Tidak hanya bantuan stimulan berupa modal usaha, ProKUS juga menyediakan mentor bagi para pelaku usaha mikro bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bina Swadaya untuk wilayah DKI Jakarta.
Bantuan stimulan ProKUS tahun 2020 senilai 3,5 juta rupiah digunakan Nurasiyah untuk membeli mixer berkapasitas 7,5 kg dan boks donat. Hal tersebut menambah kapasitas produksi hingga maksimal 40 lusin donat dalam sehari. “Sebagian produksi donut dipasarkan langsung di kios dan sebagian lagi dipasarkan secara daring,” ucapnya.
Selain modal usaha, Nurasiyah juga mendapatkan beberapa macam pelatihan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bina Swadaya. Diantaranya literasi keuangan, pendampingan mengenai e-commerce (foto produk, optimalisasi penggunaan media sosial), merek dan kemasan hingga membangun hubungan dengan pelanggan. (nas)