INDOPOSCO.ID – Kerusakan sendi dan tulang sering kali dianggap sebagai masalah usia lanjut. Padahal, banyak kasus justru berakar dari aktivitas dan cedera yang dialami sejak usia produktif.
Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT(K), mengungkapkan bahwa penyebab utama kerusakan sendi bukan semata faktor usia atau pola makan.
“Pada orang tua, kerusakan sendi itu biasanya karena cedera lama atau overused. Bisa juga karena penyakit metabolik atau kelainan sendi sejak kecil,” ujar Dr. Franky ditemui INDOPOSCO, Rabu (10/12/2025) lalu.
Aktivitas fisik berat dalam jangka panjang, lanjut Dr. Franky, termasuk olahraga ekstrem dan pekerjaan dengan beban tinggi, menjadi pemicu utama kerusakan sendi di kemudian hari.
“Atlet waktu muda merasa sehat dan kuat. Tapi ketika usia bertambah, sendinya rusak karena terlalu dipakai dan terlalu dipaksa,” terangnya.
Dalam praktiknya, Dr. Franky kerap menemui pasien yang datang saat kondisi sudah berat, meski gejalanya sebenarnya muncul sejak lama.
“Biasanya kita tanya, sakitnya di mana, pernah jatuh atau cedera enggak. Pada usia muda biasanya karena cedera, pada usia tua sering karena dampak kesalahan posisi atau cedera lama,” jelas Dr. Franky.
Menurutnya, operasi bukanlah akhir dari proses penyembuhan. Tantangan terbesar justru terletak pada pemahaman dan ekspektasi pasien.
“Kami akan melakukan yang terbaik, tapi bukan berarti bisa menggaransi hasil akhir sesuai harapan pasien. Itu harus dikomunikasikan sejak awal,” tegasnya.
Menurut Franky, keberhasilan penanganan ortopedi juga bergantung pada kerja tim lintas disiplin. “Ini bukan kerja satu orang. Ada dokter lain, fisioterapis, perawat, hingga tim pendukung. Fisioterapi bahkan sudah disiapkan sejak sebelum operasi,” tambahnya.
Tak lupa, ia pun menutup dengan pesan bahwa kesadaran menjaga sendi sejak usia muda menjadi investasi jangka panjang bagi kualitas hidup di masa tua. (her)









