INDOPOSCO.ID – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif terus mengupayakan inovasi teknologi bidang ekonomi kreatif untuk menciptakan akses lapangan kerja bagi generasi muda. Kata kunci the new engine of growth selalu menjadi kunci bagi Kementerian Ekraf untuk mewujudkannya.
Pembahasan itu disampaikan Wakil Menteri Ekraf Irene Umar saat menerima audiensi Temu Sejahtera Visiutama (TEMU) sebuah social enterprise yang berfokus pada peningkatan akses kerja bagi lulusan vokasi, termasuk SMA/SMK. Kolaborasi lintas sektor juga dibahas untuk mempercepat lahirnya talenta muda yang siap berkontribusi pada pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
“Kementerian Ekraf siap memperkuat pemanfaatan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) sesuai Peraturan Kementerian Ekraf Nomor 6 Tahun 2025 agar inovasi karya anak bangsa memiliki nilai ekonomi yang lebih berkelanjutan, sekaligus mendukung ekosistem rekrutmen yang inklusif, efektif, dan berbasis kompetensi,” ujar Wamen Ekraf Irene saat audiensi di Autograph Tower, Jakarta Rabu, 10 Desember 2025.
TEMU merupakan perusahaan rintisan berbasis dampak yang sejak 2016 mengembangkan solusi rekrutmen terstandarisasi. Platform ini menawarkan CV digital, candidate scoring, game-based onboarding, hingga pemetaan job fair berbasis data.
Seluruh inovasi tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan industri terhadap talenta muda yang siap kerja, mempercepat proses pencocokan kandidat–perusahaan, serta membuka peluang yang lebih luas bagi lulusan vokasi untuk terhubung dengan ekosistem industri, termasuk sektor ekonomi kreatif.
Wamen Ekraf Irene menegaskan bahwa inovasi teknologi lokal memiliki peran strategis dalam ekosistem ketenagakerjaan Indonesia. Wamen Ekraf Irene juga menambahkan bahwa standardisasi data, kompetensi, dan proses pencocokan kerja merupakan fondasi penting agar inovasi seperti TEMU benar-benar mampu menjawab kebutuhan industri, memperkecil mismatch, serta memperkuat kualitas talenta vokasi Indonesia.
CEO & Founder TEMU, Maral Dipodiputro menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan dua peluang kolaborasi utama, yaitu integrasi platform TEMU dengan ekosistem ekonomi kreatif untuk memetakan kebutuhan tenaga kerja 17 subsektor secara lebih terukur, serta penguatan keberlanjutan bisnis melalui pemanfaatan data dan monetisasi aset digital lintas industri.
“Kami mengapresiasi optimisme dan keterbukaan Ibu Irene, dan berharap langkah kolaboratif ini dapat segera diimplementasikan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan vokasi,” ujar Maral.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Ekraf akan melakukan pemetaan teknis bersama TEMU untuk mengidentifikasi kebutuhan dan mekanisme kolaborasi yang dapat mendukung peningkatan kapasitas talenta muda serta penguatan ekosistem kerja sektor ekonomi kreatif. Kolaborasi ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mempercepat transformasi digital dan memperluas peluang kerja bagi generasi vokasi Indonesia. (ney)









