INDOPOSCO.ID – Deputi Bidang Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito, mewakili Menko PMK meresmikan Masjid Salamad di Kota Long Xuyen, Provinsi An Giang, Vietnam Selatan, pada Jumat (5/12/2025).
Peresmian masjid yang dibangun sejak 2022 ini menjadi simbol kuat persahabatan Indonesia-Vietnam, sekaligus wujud kontribusi filantropi Indonesia bagi komunitas Muslim di Vietnam.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Vietnam, khususnya Pemerintah Provinsi An Giang, yang sejak awal memberikan dukungan penuh bagi pembangunan Masjid Salamad. Fasilitasi dan pendampingan yang diberikan merupakan cerminan persahabatan yang hangat antara masyarakat Indonesia dan Vietnam,” ujar Warsito.
Pembangunan Masjid Salamad dibiayai sepenuhnya oleh enam lembaga filantropi Indonesia: Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Dompet Dhuafa, DT Peduli, Rumah Zakat, Lazismu, dan BAZNAS, dengan total biaya mencapai Rp 4,5 miliar. Bangunan megah tiga lantai dengan kapasitas lebih dari 250 jamaah ini dilengkapi fasilitas ramah lansia dan penyandang disabilitas, termasuk lift dan aksesibilitas yang memadai, serta menara berciri khas arsitektur Indonesia.
Peresmian dihadiri Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi An Giang, Le Van Phuoc, pejabat kepolisian provinsi, dan otoritas setempat. Hadir pula para pemuka komunitas Muslim An Giang dan Long Xuyen serta sekitar 200 tamu undangan. Dari pihak Indonesia turut hadir KUAI KBRI Hanoi, Jane Runkat, perwakilan Kementerian Agama, dan pejabat KJRI Ho Chi Minh City.
Sebelum acara peresmian, Deputi Warsito melakukan pertemuan kehormatan bilateral dengan Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi An Giang. Dalam kesempatan tersebut, Le Van Phuoc menyampaikan harapan agar hubungan langsung antara An Giang dan Indonesia terus diperkuat, termasuk di bidang budaya, sosial, dan ekonomi. Ia juga menegaskan komitmen Vietnam dalam memelihara persahabatan erat kedua negara.
Dalam sambutannya, Deputi Warsito menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Vietnam terhadap proses pembangunan masjid.
Ia menegaskan bahwa masjid ini bukan hanya sarana ibadah, tetapi juga ikon persahabatan Indonesia-Vietnam yang membuka peluang kerja sama yang lebih luas, mulai dari pendidikan, pertanian, pariwisata, industri halal, hingga potensi kerja sama sister city antar daerah.
Warsito juga menyinggung kesamaan tantangan bencana hidrometeorologi yang dihadapi kedua negara.
“Indonesia dan Vietnam saat ini sama-sama menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Mari kita mendoakan agar masyarakat di kedua negara yang terdampak dapat tertangani dengan baik, dan semoga kita dapat terus saling berbagi pengalaman dalam meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana,” ajaknya.
Hubungan Indonesia–Vietnam telah meningkat menjadi Strategic Comprehensive Partnership sejak Maret 2025. Peresmian Masjid Salamad menjadi simbol nyata hubungan strategis tersebut, yang tidak hanya bersifat diplomatik di tingkat pemerintah, tetapi juga mengakar pada hubungan antarmasyarakat.
Usai peresmian dan pemotongan pita oleh otoritas An Giang dan delegasi Indonesia, rangkaian kegiatan ditutup dengan pelaksanaan shalat Jumat perdana di Masjid Salamad.
“Pembangunan Masjid Salamad adalah contoh konkret kontribusi filantropi Indonesia di tingkat global. Kita bangga bahwa enam lembaga filantropi Indonesia dapat bersama-sama mewujudkan fasilitas ibadah yang bermanfaat bagi masyarakat Muslim Vietnam,” ujar Warsito. (ney)









