INDOPOSCO.ID – Di tengah upaya besar Indonesia mempercepat lompatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah kembali menunjukkan komitmen kuatnya melalui kolaborasi dengan industri strategis nasional.
Salah satu langkah konkretnya terlihat saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan langsung ke PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai bagian dari monitoring Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi, yang kini telah berjalan hingga Batch 2.
Kunjungan tersebut menjadi momen penting untuk memastikan bahwa program yang dirancang untuk menghubungkan lulusan baru dengan dunia kerja ini berjalan sesuai harapan. Dalam kesempatan itu, Airlangga mengapresiasi peran aktif Telkom yang terus mendukung berbagai inisiatif pemerintah, khususnya pembinaan talenta muda Indonesia.
Airlangga menegaskan bahwa kesempatan magang bukan hanya soal pengalaman, tetapi juga momentum membangun karakter profesional.
“Kepada adik-adik, selama magang ini kami berharap inisiatif yang tinggi. Terus semangat. Dan yang paling penting bangun networking. Networking itu adalah modal. Kemudian tentu harus jaga nama baik almamater dan diri sendiri. Kepada pimpinan dan para mentor, berikan kesempatan dan bimbingan terbaik agar bisa meningkatkan soft skill, serta melibatkan peserta magang dalam proyek nyata dan berdampak,” ujar Airlangga di Jakarta, pada Selasa (2/12/2025).
Program pemagangan ini dirancang sebagai jembatan yang mempersiapkan fresh graduate dengan keterampilan relevan sebelum masuk ke pasar kerja secara penuh. Bagi perusahaan, program ini tidak kalah penting karena dapat menjadi investasi sumber daya manusia sekaligus wadah seleksi awal calon tenaga kerja masa depan.
Dalam dialognya, Airlangga juga menyoroti meningkatnya kebutuhan talenta digital, terutama di bidang Artificial Intelligence (AI) atau keceradasan buatan. Dengan ambisi Indonesia mengejar pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, sektor digital disebut memiliki potensi pertumbuhan eksponensial yang tak bisa diabaikan. Ia menekankan bahwa tanpa talenta digital, peluang besar itu akan sulit diraih.
Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan Digital Economic Framework Agreement bersama ASEAN, dengan target menjadikan kawasan tersebut sebagai kekuatan ekonomi digital bernilai USD 2 triliun pada tahun 2030. Momentum ini, kata Airlangga, adalah peluang emas bagi generasi muda Indonesia.
“Sektor AI membutuhkan banyak tenaga kerja. AI bagi Indonesia potensinya besar di berbagai sektor. Pertama tentu infrastrukturnya sendiri, data center kita butuh. Kemudian yang kedua nanti di sektornya itu sendiri. Apakah itu kesehatan, apakah itu di Industri 4.0 dan juga di industri kreatif dan inovatif. Nah ini juga butuh tenaga-tenaga,” jelas Airlangga.
“Jadi saya minta Telkom untuk mengejar ini. Karena AI ini kan kita butuh data. There is no AI without data. Dan data collection itu adalah labor intensive,” lanjutnya.
Selama kunjungan, Airlangga meninjau langsung ruang kerja para peserta magang, berdiskusi dengan para mentor, hingga menggelar mini townhall yang membuka ruang dialog dua arah. Hingga Batch 1 dan 2, TelkomGroup telah menyerap 632 peserta magang dari berbagai universitas di seluruh Indonesia—jumlah yang mencerminkan besarnya antusiasme sekaligus besarnya kebutuhan pengembangan talenta nasional.
Sesi diskusi berlangsung dinamis, diikuti peserta dari berbagai daerah secara luring dan daring. Banyak di antaranya menyampaikan insight, aspirasi, hingga tantangan karier masa depan di tengah dinamika digital.
Turut mendampingi Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut sejumlah pimpinan Kemenko Perekonomian serta manajemen puncak TelkomGroup, mencerminkan keseriusan lintas pihak dalam memperkuat ekosistem talenta nasional.
Dengan berbagai langkah terukur yang dilakukan, kunjungan ini menjadi penanda penting bahwa masa depan ekonomi digital Indonesia akan ditentukan oleh kualitas SDM muda yang dipersiapkan sejak hari ini, sebuah investasi yang nilainya akan terus tumbuh. (her)









