INDOPOSCO.ID – Anggota DPR Nyoman Parta mendesak pemerintah menyetop impor daging babi lantaran hal tersebut melemahkan peternak lokal. Kebijakan impor dinilainya terus membuat peternak, terutama di Bali dan wilayah lain dengan populasi babi signifikan, terpuruk akibat harga jual anjlok.
“Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian mengkaji kembali dan bahkan menghentikan impor daging babi dari luar negeri,” kata Nyoman Parta usai Rapat Kerja (Raker) urusan komoditas strategis dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Ia menyatakan bahwa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah adalah bukan mengimpor daging babi, melainkan fokus membantu peternak babi dengan cara menyiapkan bibit unggul.
“Menyediakan bahan baku pakan yang lebih murah, membangun kandang berstandar, serta memberikan pendampingan kepada peternak secara konsisten,” ujar Nyoman Parta.
Selama ini alasan impor adalah kualitas daging lebih baik dari babi lokal. Padahal sebenarnya, ucap Nyoman Parta, kualitas daging babi lokal bisa dibuat lebih baik.
“Begitu juga dengan harga daging babi Lokal bisa bersaing, dengan catatan pemerintah menyiapkan bahan baku pakan terutama jagung sehingga cost produksi menjadi lebih rendah,” ucap politikus PDIP itu.
Ia menambahkan, pemerintah perlu menunjukkan keberpihakan dan menghindari kebijakan praktis yang, dalam jangka panjang, dapat merugikan peternak hingga mereka lambat laun menghentikan produksinya.
“Jadi pemerintah harus hadir, pemerintah tidak boleh mengambil langkah pragmatis yang dalam jangka panjang bisa merugikan peternak, lambat laun peterak bisa berhenti berproduksi,” jelas Nyoman Parta.
Pemerintah disebut menyanggupi untuk segera merapatkan masalah impor tersebut dan memastikan bahwa volume impor daging babi akan dikurangi secara bertahap setiap tahun hingga akhirnya dihentikan.
“Beliau Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berjanji, akan segera merapatkan dan setiap tahun akan dikurangi sampai tidak inpor daging babi lagi,” imbuh Nyoman.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), impor daging babi meningkatkan setiap tahunnya. Tahun 2023 sebanyak 4.875 ton, tahun 2024 (7.458 ton) dan tahun 2025 (Januari – Juli) sebanyak 5.741 ton. Negara asal daging babi Impor, di antara Amerika, Denmark, Jepang, Spanyol
Sementara berdasarkan data BPS jumlah produksi daging babi di Indonesia menurun pertahunnya. Mulai tahun 2023 mencapai 135.039 ton. Sedangkan tahun 2024 hanya 130.871 ton. (dan)









