INDOPOSCO.ID – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) menegaskan komitmennya untuk menjadikan teknologi digital sebagai penggerak, bukan pengganti talenta manusia dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional. Penegasan ini disampaikan dalam gelaran Badan Ekraf Developer Day (BDD) 2025 di Bandung, Sabtu (22/11/2025),yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 developer terpilih.
“Kreativitas berbasis digital memiliki peran dalam memajukan daerah. Semangat BDD 2025 menjadi ruang temu bagi penggerak ekonomi kreatif digital dari berbagai kota dan kabupaten untuk membangun masa depan kreatif Indonesia. Program BDD tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membentuk karakter wirausaha digital sehingga talenta Indonesia mampu menjadi pencipta produk digital, bukan sekadar pengguna,” ujar Menteri Ekraf/Kepala Badan Ekraf Teuku Riefky Harsya.
Tahun ini, Kota Kembang kembali menjadi tempat perhelatan BDD 2025 dan mencatat lebih dari 2.300 pendaftar, di mana 1.000 peserta terpilih mengikuti kegiatan secara langsung (luring).
Para peserta yang hadir diharapkan tak hanya membawa pulang ilmu baru, tetapi juga menciptakan dan menginspirasi dengan karya digital yang berdampak bagi masyarakat serta masa depan Indonesia.
“BDD 2025 juga merupakan atensi dari Pemerintah terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia yang potensi peminatnya semakin berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari subsektor aplikasi yang memiliki nilai investasi tertinggi sehingga capaian nilai investasi ekraf telah mencapai target 66 persen dari target tahunan. Presiden Prabowo menitipkan pesan supaya generasi muda Indonesia mampu beradaptasi, berinovasi digital, serta mencari relevansi dalam kemajuan zaman tanpa meninggalkan jati diri bangsa,” ucap Menteri Ekraf.
Jawa Barat yang menjadi provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional melalui 6,24 juta tenaga kerja kreatif pada tahun 2025 berdasar data BPS.
Kota Bandung pun meraih skor tertinggi pada Penganugerahan Indeks Masyarakat Digital Indonesia untuk kawasan bagian barat dan mendapat penghargaan The Most Attractive Investment Project melalui ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2025.
“Ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia. Kunci untuk mengelola industri kreatif yaitu talenta, teknologi, dan toleransi. Bukan hanya memanfaatkan peluang yang ada, tetapi juga menciptakan peluang digital untuk bidang ekonomi kreatif,” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman.
Patut diketahui, edisi 2024, BDD juga telah digelar di Bandung dan Yogyakarta serta mendapat respons luar biasa. Dalam upaya memperkuat ekosistem talenta digital Indonesia dilakukan kembali penyelenggaraan kegiatan BDD 2025 yang telah menjadi barometer peningkatan kapasitas digital. Acara BDD 2025 digelar di Trans Convention Center, The Trans Luxury Hotel, Bandung, Sabtu (22/11/2025).
Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf, Muhammad Neil El Himam, menjelaskan bahwa ekosistem developer Indonesia punya keunggulan besar dari sisi jumlah talenta yang masif, budaya inovasi yang gesit, serta pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
“Kekuatan talenta-talenta digital di Indonesia harus diarahkan memiliki daya saing global sehingga masa depan ekonomi kreatif menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Deputi Neil.
BDD 2025 mengusung tema “Accelerating Creative Transformation Through Digital Talent” sekaligus kolaborasi bersama Dicoding sebagai mitra resmi Google Developers dan Google Cloud di Indonesia. Acara ini juga menjadi ruang pertemuan antara pemerintah dan komunitas developer untuk mendorong lahirnya kreativitas baru bidang aplikasi, web, dan internet of things (IoT) melalui pelatihan berbasis standar industri global.
“Harapannya para peserta BDD bisa berjejaring, belajar dari _expert_, dan transfer knowledge yang nantinya melahirkan startup baru. Bahkan, lulusan Program BDD sudah ada yang bekerja di multinational company. Dengan begitu, BDD bisa mencetak developer yang bukan hanya kualitas lokal, tetapi juga kualitas global,” harap Narenda Wicaksono sebagai CEO Dicoding.
Dalam gelaran BDD 2025 Bandung, Kementerian Ekraf menghadirkan tiga jalur pembelajaran yang dirancang untuk menjawab kebutuhan ekosistem teknologi yang terus berubah cepat.
Para peserta dapat memilih track Mobile Development, Full-Stack Development, atau Artificial Intelligence, tiga bidang yang kini menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi digital. Pola pembelajaran yang ditawarkan bukan sekadar kursus teknis, tetapi pengalaman komprehensif yang menghubungkan peserta dengan praktik industri, real case, dan perkembangan mutakhir dunia teknologi.
Kementerian Ekraf menilai penguatan kapasitas developer menjadi elemen strategis untuk menjaga daya saing Indonesia. Selama hampir satu dekade, program BDD telah melatih lebih dari 215.000 peserta sejak 2016. Hal ini menjadikan salah satu program pengembangan talenta digital terbesar di Asia Tenggara.
Melalui BDD 2025, pemerintah berharap akan lahir lebih banyak kreator teknologi yang tidak hanya siap kerja, tetapi mampu memimpin transformasi digital dan memperkuat ekosistem startup Indonesia untuk tingkat global.
Turut mendampingi Menteri Ekraf, yaitu Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf; Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi, Yanuar Pranuradhi; Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi; Muhammad Neil El Himam, Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi; Sabartua Tampubolon, Plt. Direktur Aplikasi, Wahyu Wicaksono; Direktur Teknologi Digital Baru, Dandy Yudha Feryawan, Direktur Jasa TIK; Abdul Malik, Analis Kebijakan Ahli Madya, Direktorat Aplikasi; Muhammad Azhar Iskandar Zainal.
Tampak hadir juga Kepala Badan Pengembangan SDM Komdigi, Bonifasius Wahyu Pujianto; dan President Director Lintasarta; Bayu Hanantasena. (ibs)









