INDOPOSCO.ID – Ketua DPR Puan Maharani meminta, Komisi X DPR memanggil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyusul kasus perundungan maut di SMPN 19 Tangerang Selatan, Banten. Tujuannya mengevaluasi efektifitas program pencegahan bullying di sekolah.
“Tentu saja DPR akan meminta komisi terkait untuk memanggil Kementerian terkait untuk kemudian mengkaji dan mengevaluasi,” kata Puan Maharani di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Sejumlah pihak, termasuk profesional seperti tenaga pengajar dan konselor kesehatan mental perlu segera dilibatkan untuk mengkaji situasi itu secara menyeluruh guna memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Melibatkan pihak-pihak yang terkait dan mungkin juga melibatkan pihak profesional, psikolog atau psikiater atau ya pihak-pihak yang memang harus dilibatkan untuk mengkaji dan mengevaluasi, jangan sampai hal ini terjadi,” jelas Puan.
Mengingat para perserta didik merupakan aset bangsa di masa depan, maka segala upaya harus dilakukan menyediakan lingkungan belajar aman, kondusif, dan mendukung pertumbuhan mereka secara optimal.
“Karena pemuda-pemudi, pelajar, dan anak-anak Indonesia adalah generasi masa depan kita,” ucap politikus PDIP itu.
Pelajar SMPN 19 Tangerang Selatan, Banten inisial MH (13) sempat menjalani perawatan intensif selama sepakan di rumah sakit, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Korban menjadi mengalami luka fisik dan trauma serius.
Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil telah mengonfirmasi meninggalnya korban peserta didik itu. Korban meninggal pada Minggu (16/11/2025) pagi.
“Bapak Kapolres Tangerang Selatan (AKBP Victor Inkiriwang) menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya dan akan menangani perkara tersebut secara profesional,” tutur Agil terpisah dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025). (dan)









