INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar segera menyiapkan langkah strategis menyambut program pelatihan luar negeri senilai Rp12 triliun yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Lalu, inisiatif pemerintah tersebut merupakan langkah positif dalam memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja nasional di kancah global.
“Kami tentu mendukung penuh langkah pemerintah ini. Namun yang tidak kalah penting adalah kesiapan dari sisi pendidikan dasar dan menengah, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan karakter kerja yang kuat,” ujar Lalu Hadrian di Jakarta, dikutip Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan bahwa Kemendikdasmen perlu segera menyiapkan kurikulum pendukung, program vokasi, serta integrasi pelatihan berbasis kebutuhan pasar internasional.
Dengan demikian, ucapnya, lulusan SMA dan SMK tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa, etika kerja, dan pemahaman lintas budaya yang dibutuhkan di dunia kerja global.
Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mendorong peningkatkan kapasitas guru bimbingan teknis (bimtek) yang merata dan berkelanjutan bagi para pendidik lembaga pendidikan, untuk memastikan kualitas pembelajaran yang berstandar internasional.
Menurutnya, perlu dipastikan kesetaraan akses bagi siapapun lulusan yang berminat dengan prinsip inklusivitas dan keadilan dalam setiap program pelatihan dan bimtek, sehingga semua satuan pendidikan
“Pelatihan ini jangan hanya bersifat jangka pendek, tetapi harus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan menengah kita. Pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan juga perlu dilibatkan agar sinergi ini menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang mampu bersaing di luar negeri,” tambahnya.
Selain itu, Lalu Hadrian menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan program agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program pelatihan yang sudah ada di kementerian lain.
Ia berharap, dengan koordinasi yang baik antara pemangku kepentingan, program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi para lulusan SMA dan SMK di seluruh Indonesia.
“Tujuan akhirnya bukan hanya menyiapkan tenaga kerja untuk keluar negeri, tetapi juga membangun generasi muda Indonesia yang berdaya saing, berkompeten, dan mampu membawa nama baik bangsa di dunia internasional,” tutup Lalu Hadrian.
Program ambisius tersebut diumumkan oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Anggaran jumbo itu akan difokuskan untuk beasiswa kursus, pelatihan keterampilan, serta peningkatan kemampuan bahasa asing bagi lulusan SMA dan SMK.
Tujuannya: mencetak tenaga muda Indonesia yang siap bersaing di pasar tenaga kerja internasional, terutama di sektor pengelasan (welder), perawatan lansia (caregiver), dan perhotelan (hospitality).
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah untuk memperluas lapangan kerja global bagi anak muda Indonesia. Program beasiswa ini juga berdiri terpisah dari pelatihan 500.000 tenaga kerja terampil di bawah koordinasi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) senilai Rp8 triliun.
Rencananya, pelaksanaan program pelatihan Rp12 triliun tersebut akan dimulai akhir 2025, dengan target diperluas secara signifikan pada Januari 2026. (dil)









