INDOPOSCO.ID – Langit pangan Indonesia tampak kian cerah. Pemerintah memastikan roda stabilisasi beras tidak akan berhenti berputar, seolah membentengi dapur masyarakat agar tetap nyaman meski dinamika pasar bergerak cepat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah menjaga keseimbangan harga melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.
“SPHP akan terus berjalan, tidak boleh berhenti. Sepanjang tahun kami jalankan dengan cermat dan terukur. Kami sesuaikan pola distribusinya dengan kondisi lapangan agar tepat sasaran dan tepat waktu,” ujar Amran dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).
Skemanya pun dibuat cermat. Daerah sentra panen akan diberi ruang untuk menjaga harga di tingkat petani, sementara distribusi SPHP dipusatkan ke kawasan non-produsen ketika musim panen tiba.
“Strateginya, kalau nanti musim panen, puncak di bulan Maret, April, dan Mei, itu SPHP disalurkan di daerah-daerah yang bukan daerah produsen padi. Tujuannya agar harga stabil merata dan masyarakat tidak terbebani, sekaligus menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh,” jelasnya.
Pendekatan ini semakin kuat berkat pemantauan harga harian berbasis kolaborasi nasional. Data dari Bapanas dan jaringan pemantau akan menjadi kompas agar kebijakan cepat menyesuaikan kondisi pasar. Tak hanya soal konsumen, ketahanan ekonomi petani pun menjadi fokus besar.
“Kita harus jaga dua sisi, petani tetap sejahtera, konsumen tetap bisa membeli beras dengan harga wajar. Itulah fungsi SPHP sebagai instrumen stabilisasi nasional,” tegas Amran.
Momentum positif ini juga berpijak pada dukungan penuh pemerintah pusat yang terus mendorong swasembada pangan. Dengan produksi yang meningkat signifikan hingga 34,77 juta ton dan stok nasional menguat mencapai 3,8 juta ton, optimisme terasa nyata di lapangan.
“Kita punya cadangan kuat, produksi meningkat, dan SPHP yang aktif di lapangan,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) itu.
Di tengah tantangan ketahanan pangan global, langkah ini bukan sekadar program teknis melainkan pesan moral, stabilitas pangan adalah pondasi kesejahteraan bangsa. Dengan ritme yang konsisten dan strategi yang adaptif, harapan agar Indonesia semakin mandiri di sektor pangan perlahan berubah menjadi kenyataan yang dapat dinikmati masyarakat dari Sabang sampai Merauke. (her)









