INDOPOSCO.ID – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya tak akan mengganti nama tanggul Baswedan di Jati Padang, Jakarta Selatan yang diketahui sempat jebol saat hujan deras mengguyur ibu kota beberapa hari lalu.
“Besok memang saya akan ke tanggul Baswedan dan namanya tetap tanggul Baswedan di Jati Padang,” kata Pramono di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Pramono mengatakan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sudah memperbaiki tanggul Baswedan.
“Saya sudah memerintahkan dinas sumber daya air untuk mengatasi itu. Pada waktu kejadian (Jumat), tanggul segera bisa diatasi,” kata dia.
Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyampaikan tanggul di Jati Padang menjadi satu dari lima titik tanggul roboh di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan akibat hujan sangat lebat pada Kamis (30/10) malam.
Keempat tanggul lain yang jebol yakni Tanggul di Kemang Village (Lippo Mall Kemang), tanggul di Kali Krukut segmen Plaza Bisnis Kemang, tanggul di Jalan Kemang Utara IX, Mampang Prapatan; serta tanggul di Jalan Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha) dari aliran Kali Krukut.
Selain jebol, terdapat tiga tanggul di tiga titik yang longsor di Jakarta Selatan yakni di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung.
Kemudian, di Jalan Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung; serta di Jalan Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru dari aliran PHB Adityawarman.
Dinas SDA DKI menyampaikan kerusakan tanggul disebabkan oleh tekanan debit air tinggi di Kali Krukut, Kali Mampang, dan PHB (saluran penghubing) Pulo, sedangkan longsor terjadi akibat pengikisan dinding tanggul oleh curah hujan yang ekstrem.
Sebagai tindak lanjut, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan melakukan penanganan darurat dengan membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir untuk menahan limpasan air di lokasi-lokasi terdampak.
“Kami telah menurunkan tim ke seluruh titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini kami fokus mencegah limpasan air agar tidak meluas ke pemukiman warga,” ungkap Hendri, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, pada titik-titik longsor telah dilakukan pemasangan crucuk kayu dolken dan karung pasir sebagai langkah sementara.
Sementara untuk di Jalan Adityawarman, akan dilakukan pembangunan turap permanen guna memperkuat struktur tebing sungai.
“Perbaikan fisik permanen diperkirakan memakan waktu antara dua hingga tiga bulan, menyesuaikan kondisi cuaca dan ketinggian muka air di lapangan,” kata Hendri.
Tanggul Baswedan itu dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2017 lalu. (ney)









