INDOPOSCO.ID – Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu Program Prioritas Presiden Prabowo. Program ini dirancang sebagai jalan bagi generasi muda di wilayah terpencil untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun memasuki dunia kerja.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto di Jakarta, Senin (3/11/2025). Menurutnya, untuk mendukung dan memastikan keberlanjutannya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akan menggandeng sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai pendamping dan pembina Sekolah Rakyat.
“Di bayangan saya, setiap Sekolah Rakyat bisa dibina oleh satu kampus. Kampus langsung berperan dalam pelatihan, mentoring, dan sebagainya,” kata Brian.
“Kita juga bisa sediakan berbagai fasilitas seperti ruang pembelajaran,” sambung Brian.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan Kementerian Sosial (Kemensos) memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan Sekolah Rakyat. Tujuannya untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menyebut, program Sekolah Rakyat saat ini telah menjangkau 166 titik di Indonesia, terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dari jumlah tersebut, menurutnya, sekitar 6.700 siswa SMA kini mengikuti pembelajaran dan diproyeksikan akan lulus pada 2028 mendatang.
“Di bulan Juli itu 63 titik, Agustus 37 titik, dan di bulan September ada 66 titik. Jadi totalnya 166 titik yang sudah beroperasi,” jelas Saifullah.
Saifullah menambahkan, para siswa SMA Sekolah Rakyat diberi pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau ke dunia kerja. Kurikulum yang mereka laksanakan akan disesuaikan dengan pilihan tersebut, seperti dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Jika siswa memilih untuk melanjutkan pendidikan, mereka akan mendapatkan kurikulum yang dirancang oleh guru dan dosen,” ucapnya. (nas)









