INDOPOSCO.ID – Nyeri lutut sering kali menjadi hambatan besar dalam beraktivitas, mulai dari berjalan, menaiki tangga, hingga sekadar berolahraga ringan. Bagi pasien dengan kerusakan sendi berat, prosedur Total Knee Replacement atau operasi penggantian sendi lutut menjadi salah satu solusi efektif.
Kini, teknologi kedokteran menghadirkan inovasi lebih maju melalui ROSA Knee, sistem robotik canggih besutan Zimmer Biomet yang dirancang untuk meningkatkan akurasi dan hasil operasi.
Apa Itu ROSA?
ROSA (Robotic Surgical Assistant) bukan robot yang bekerja secara otomatis, melainkan asisten cerdas yang mendampingi dokter di ruang operasi. Dengan sensor digital serta panduan 3D real-time, ROSA membantu memastikan pemotongan tulang dan penempatan implan dilakukan sepresisi mungkin.
Dengan sensor digital dan panduan 3D, ROSA dapat melakukan tiga hal mulai dari memotong tulang dengan akurasi hingga milimeter, membantu dokter menempatkan implan pada posisi paling sesuai dengan anatomi pasien, dan meminimalkan kerusakan jaringan sehingga pemulihan menjadi lebih cepat.
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologie Konsultan Hip & Knee di RS Siloam Kebon Jeruk, Dr.dr. Franky Hartono, SpOT(K) menjelaskan bahwa keunggulan ROSA terletak pada perencanaan dan akurasi data pra-operasi.
“Kalau operasi konvensional itu menggunakan alat klasik. Kita melihat dengan mata, mengukur, dan memotret secara manual,” jelas dr. Franky ditemui INDOPOSCO, Sabtu (1/11/2025).
“Dengan robotik ROSA, data sudah disiapkan sebelum operasi dimulai, mulai dari titik potong hingga analisis struktur tulang dan kelenturan otot. Di ruang operasi, kita mencocokkan data itu dengan kondisi pasien. ROSA memberikan arahan titik potong dan kita mengeksekusi. Jadi ketepatan, akurasi, presisi, dan efisiensi bisa maksimal,” sambungnya.
Adapun terkait perbandingan ROSA dengan robot bedah lain, Dr. Franky menekankan bahwa kualitas implan menjadi salah satu keunggulan utama.
“Masing-masing robot punya kelebihan. Tapi dalam hal ini, implan yang digunakan adalah yang terbaik, dari Zimmer Biomet. Bahkan sebelum pakai ROSA, secara konvensional pun kita sudah memakai implan terbaik,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee di RS Siloam Kebon Jeruk, dr. Daniel Petrus Marpaung, SpOT (K) menjelaskan bahwa penggunaan teknologi ini tidak hanya terbatas pada pasien dengan kondisi fisik ideal. Bahkan, individu dengan osteoporosis maupun obesitas tetap dapat menjalani operasi dengan bantuan ROSA.
“Pasien dengan kondisi tertentu seperti osteoporosis atau obesitas tetap bisa menjalani operasi dengan teknologi ROSA. Obesitas memang merupakan faktor risiko terjadinya osteoartritis, namun tidak memengaruhi apakah pasien dapat menggunakan ROSA atau tidak. Karena sistem ini sangat presisi dan akurat, tujuannya memberikan hasil yang lebih optimal,” jelas dr. Daniel.
Untuk menentukan kandidat yang tepat, dokter tetap melakukan evaluasi menyeluruh terlebih dahulu. ROSA umumnya diberikan kepada pasien dengan tingkat pengapuran lanjut yang tidak lagi mendapatkan manfaat dari terapi nonoperatif.
“Indikasi penggunaan robotik ROSA adalah pada pasien dengan pengapuran derajat lanjut yang sudah tidak merespons terapi konservatif, baik berupa obat-obatan, fisioterapi, maupun injeksi,” tambahnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee di RS Siloam Kebon Jeruk, dr. Karina Besinga, SpOT (K), mengungkapkan bahwa pasien dengan penyakit penyerta juga masih memiliki kesempatan yang sama, selama kondisi medis mereka terkendali dan terpantau baik.
“Untuk pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau osteoporosis, kami tetap melakukan skrining sebelum operasi. Selama kadar gula terkontrol dan dilakukan persiapan optimal bersama dokter penyakit dalam, prosedur total knee replacement dengan robotik ROSA tetap aman dilakukan,” ujar dr. Karina.
Tak hanya berhenti pada lutut, teknologi ROSA juga tengah disiapkan untuk perluasan indikasi pada sendi lain.
“Teknologi robotik ROSA juga sudah dikembangkan untuk sendi lainnya, seperti pinggul. Ke depannya, kami merencanakan peluncuran ROSA untuk total hip replacement serta partial knee replacement. Ini inovasi yang akan hadir dalam beberapa tahun mendatang,” tutupnya.
Hadirnya teknologi robot seperti ROSA membuka babak baru dalam dunia bedah ortopedi. Dengan perpaduan kecanggihan teknologi dan keahlian dokter, pasien kini berpeluang mendapatkan hasil operasi lebih optimal, rasa nyeri lebih minimal, serta pemulihan lebih cepat. (her)









