INDOPOSCO.ID – Menjaga tubuh tetap bugar bukan hanya urusan anak muda. Bagi para lansia, olahraga rutin menjadi investasi penting untuk memperkuat jantung, menjaga otot dan tulang tetap kuat, serta melatih keseimbangan agar tetap mandiri dan aktif di usia senja.
Menurut studi Experimental Gerontology (2025), olahraga teratur mampu memperbaiki komposisi tubuh, meningkatkan daya tahan jantung-paru, serta mendukung kesehatan menyeluruh. Idealnya, lansia disarankan melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang sekitar 150 menit per minggu, ditambah latihan kekuatan dan keseimbangan.
Namun, tak sedikit lansia yang enggan berolahraga karena takut jatuh. Padahal, riset National Library of Medicine (2025) justru menyebut bahwa menghindari aktivitas fisik bisa mempercepat penurunan fungsi tubuh. Dengan latihan yang tepat dan pengawasan profesional, olahraga malah bisa mengurangi rasa takut, memperkuat otot, serta menjaga kesehatan mental dan otak.
Dilansir dari situs resmi Siloam Hospitals, berikut beberapa pilihan olahraga terbaik untuk lansia:
1. Jalan Kaki
Olahraga sederhana ini terbukti paling efektif untuk menjaga kebugaran jantung, memperkuat otot, dan meningkatkan keseimbangan. Menurut Frontiers in Public Health (2022), berjalan 30 menit per hari dapat membantu menurunkan risiko demensia, depresi, dan obesitas. Pastikan menggunakan sepatu yang nyaman dan konsultasikan kondisi fisik sebelum memulai.
2. Aerobik dan Aerobik Air
Latihan aerobik meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat jantung, dan menjaga kadar gula tetap stabil. Versi airnya bahkan lebih ramah untuk sendi. European Review of Aging and Physical Activity (2024) melaporkan, aerobik air dapat memperbaiki keseimbangan dan menurunkan risiko cedera berkat efek peredam air yang alami.
3. Tenis
Meski terlihat menantang, tenis ringan bisa menjadi latihan menyenangkan bagi lansia yang aktif. Penelitian International Journal of Environmental Research and Public Health (2021) menunjukkan, bermain tenis secara rutin meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan sensitivitas insulin — dua hal penting untuk kesehatan jantung dan metabolisme.
4. Peregangan dan Latihan Keseimbangan
Dua jenis latihan ini berperan besar dalam mencegah jatuh dan menjaga fleksibilitas tubuh. Studi Geriatric Nursing (2025) menyebut, peregangan membantu meningkatkan kelenturan pinggul dan pergelangan kaki, sementara latihan keseimbangan seperti berdiri satu kaki atau berjalan dengan tumit menyentuh jari kaki efektif memperkuat koordinasi tubuh.
5. Yoga Kursi dan Pilates
Bagi lansia dengan mobilitas terbatas, yoga menggunakan kursi bisa jadi solusi. Latihan ini tidak hanya memperbaiki postur dan pernapasan, tapi juga membantu tidur lebih nyenyak. Sedangkan Pilates terbukti meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan dinamis. Menurut European Journal of Investigation in Health, Psychology and Education (2022), program Pilates selama 12 minggu mampu memperbaiki kapasitas fungsional dan kesehatan mental lansia.
Hindari Olahraga yang Terlalu Berat
Aktivitas berintensitas tinggi seperti lari jarak jauh, sit-up ekstrem, atau panjat tebing sebaiknya dihindari. Setiap lansia disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga baru, agar latihan yang dipilih benar-benar aman sesuai kondisi tubuh.
Menjadi aktif di usia lanjut bukan sekadar mempertahankan kebugaran, tapi juga menjaga semangat hidup. Dengan olahraga yang tepat, lansia tidak hanya memperpanjang usia — tapi juga memperkaya setiap harinya dengan energi, kemandirian, dan kebahagiaan. (her)








