• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Indonesia Dinyatakan Darurat TBC, Perlu Penanganan Serius

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 30 September 2025 - 19:57
in Nasional
menko-pmk

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. ANTARA/HO-Kemenko PMK

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menilai kasus TBC di Indonesia sudah memasuki tahap darurat, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan keseriusan yang setara dengan penanganan pandemi COVID-19.

“Ini masalah serius. Karena itu, penanganan TBC harus kita arus-utamakan agar terbentuk critical mass dan gerakan sosial yang kuat, mulai dari masyarakat hingga kepemimpinan nasional,” ujar Pratikno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

BacaJuga:

Peran Perempuan Menguat, Menteri PANRB Apresiasi Kontribusi IPIMTI

Fadli Zon: Tempe Bukan Sekadar Makanan, tapi Warisan Budaya Bangsa

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Menko PMK menjelaskan TBC merupakan masalah bangsa yang harus ditangani secara menyeluruh oleh semua pihak. Kematian akibat TBC secara global mencapai 1 miliar orang dalam 200 tahun atau rata-rata 5 juta per tahun yang bahkan melampaui kematian akibat COVID-19 dunia.

Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024 yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, yakni sejumlah 1.090.000 kasus dan jumlah kematian terbanyak setelah India yang mencapai 125 ribu jiwa.

Pratikno menekankan pentingnya langkah nyata, mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye bahaya TBC dengan memanfaatkan pop culture, memperluas kewajiban skrining untuk memperoleh data yang akurat sekaligus mencegah penularan, hingga memastikan pengobatan berjalan tuntas.

Ia juga menegaskan promosi kesehatan dan perubahan perilaku merupakan kunci utama agar TBC tidak terus menular dan merenggut banyak nyawa.

Kemenko PMK telah menghadap Presiden dan meminta dukungan agar isu TBC segera dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas). Harapannya, ada sinergi antara arahan langsung dari Presiden dengan gerakan bersama masyarakat di lapangan.

“Kami ingin isu TBC ini benar-benar menjadi arus utama. Harus ada gerakan masif, bukan hanya di level teknis, tetapi juga kelembagaan, dan sampai ke masyarakat. Semua pihak perlu bersinergi agar Indonesia bisa mengulang keberhasilan seperti dalam penanganan COVID-19,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan pengalaman Indonesia dalam mengendalikan COVID-19.

Ia menekankan keberhasilan penanganan COVID-19 ditopang oleh kepemimpinan yang kuat, koordinasi lintas sektor, serta suasana kedaruratan yang mampu menggerakkan masyarakat dan media.

“Prakondisi yang harus dibangun adalah suasana darurat. Kalau saat COVID-19 bisa terkendali, TBC pun bisa ditangani dengan pola serupa, asalkan ada komando kepemimpinan dan dukungan masyarakat,” kata Wiku.

Selain itu, Pemerintah kala itu juga gencar melakukan kampanye masif tentang bahaya COVID-19, disertai promosi perubahan perilaku melalui protokol kesehatan seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan protokol pencegahan lainnya. (bro)

Tags: Darurat TBCindonesiaMenko PMKpratikno
Berita Sebelumnya

Kongres Elektro ITS 2025: AI, Sinergi, Menenun Masa Depan

Berita Berikutnya

33 Persen Remaja Kesepian karena Gawai, Keluarga Harus Saling Ngobrol

Berita Terkait.

rini
Nasional

Peran Perempuan Menguat, Menteri PANRB Apresiasi Kontribusi IPIMTI

Minggu, 21 Desember 2025 - 23:23
fadlizon
Nasional

Fadli Zon: Tempe Bukan Sekadar Makanan, tapi Warisan Budaya Bangsa

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:04
abd-muti
Nasional

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:49
menhan
Nasional

Tutup Pembekalan Awak Media 2025, Kemhan RI Beri Applaus Lihat Demonstrasi Kesiapsiagaan di Daerah Rawan

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:15
diknas
Nasional

Tak Berhenti di Laboratorium, Brian Minta Sains dan Teknologi Dekat dengan Masyarakat

Minggu, 21 Desember 2025 - 13:41
pelajar
Nasional

AFS GFLN 2025, Jalan Sunyi Pelajar Daerah Menuju Panggung Dunia

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:16
Berita Berikutnya
bkkbn

33 Persen Remaja Kesepian karena Gawai, Keluarga Harus Saling Ngobrol

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.