• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Kencur dan Jahe Jadi Sumber Penghidupan Utama Masyarakat Badui

Juni Armanto by Juni Armanto
Minggu, 14 September 2025 - 21:21
in Ekonomi
1757852043680

Seorang petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten tengah mempersiapkan benih kencur untuk dilakukan penanaman di lahan ladang dengan tanaman jahe dan pisang sistem tumpang sari. Foto : Antara/Mansur.

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Komoditas kencur dan jahe masih menjadi andalan ekonomi masyarakat Suku Badui yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, hasil dari pertanian ladang mereka.

Menurut Sekretaris Desa Kanekes, Medi, masyarakat Badui sejak sepekan terakhir giat melakukan percepatan penanaman kencur, jahe, dan pisang karena sudah memasuki bulan delapan dalam kalender adat mereka.

Aktivitas bertani tanaman tersebut dilakukan di ladang yang berada di kawasan tanah ulayat adat maupun di luar kawasan tersebut dengan sistem sewa lahan.

Selama ini, kencur, jahe, dan pisang menjadi komoditas utama yang memberikan nilai ekonomi signifikan bagi masyarakat Badui, di mana tanaman tersebut dapat dipanen dalam kurun waktu satu tahun.

Masyarakat Badui sendiri terdiri dari sekitar 7.500 kepala keluarga yang tersebar di 68 perkampungan, termasuk kelompok Badui Dalam yang kini tengah fokus pada percepatan penanaman komoditas andalan tersebut.

Memasuki bulan sembilan atau Oktober 2025, masyarakat Badui akan beralih menanam padi huma di ladang mereka.

Sistem pertanian yang mereka lakukan adalah tumpang sari, menanam berbagai jenis tanaman sekaligus seperti jahe, kencur, pisang, jagung, terung, cabai, padi huma, tebu telur (turubuk), dan Albasia.

Dengan metode ini, mereka bisa memperoleh pendapatan dari hasil panen dengan berbagai jangka waktu, mulai dari bulanan hingga tahunan dan bahkan lima tahunan.

Namun, komoditas yang paling memberikan kontribusi besar adalah kencur, jahe, dan pisang.

Saat ini, harga kencur di tingkat petani mencapai sekitar Rp25 ribu per kilogram, jahe sekitar Rp15 ribu per kilogram, dan pisang bervariasi tergantung jenisnya, misalnya pisang ambon dihargai Rp50 ribu per tandan (turuy).

Seorang petani Badui bisa menghasilkan hingga satu ton kencur per hektare dengan nilai sekitar Rp25 juta per panen, hanya dari komoditas kencur saja.

“Saya rasa hasil kencur saja sudah cukup membawa kesejahteraan bagi keluarga, belum termasuk hasil dari tanaman lain,” ujar Medi.

Pulung, salah satu petani Badui, mengungkapkan bahwa dirinya menanam kencur, jahe, dan pisang sebagai sumber penghasilan utama dengan masa panen rata-rata sekitar satu tahun sejak penanaman.

“Tahun lalu saya memanen sekitar 400 kilogram kencur dan menjualnya dengan harga Rp25.000 per kilogram, sehingga mendapatkan pendapatan sekitar Rp10 juta,” ungkapnya.

Santa, Ketua Komunitas Doa Petani Muda Badui, menyatakan bahwa komunitasnya terdiri dari 25 anggota yang mengelola lahan seluas 25 hektare, masing-masing satu hektare, dengan sistem sewa dari Perum Perhutani.

Saat ini, anggota komunitas tengah menanam kencur, jahe, dan pisang di ladang yang terletak di kawasan hutan Blok Cicuraheum, Gunungkencana.

“Kegiatan bertani ini sangat membantu pendapatan keluarga dan mendukung ketahanan pangan mereka,” jelas Santa.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menyampaikan bahwa pendapatan ekonomi masyarakat Badui selama ini sangat bergantung pada hasil ladang seperti dilansir Antara.

“Kami memastikan bahwa kencur hasil Badui memiliki kualitas unggul karena tidak menggunakan pupuk kimia,” ujar Deni. (aro)

Tags: baduiBantenpertanian
Previous Post

Dana Pemerintah Rp200 T di Bank BUMN Berpotensi Hantam Kesehatan Sistem Keuangan

Next Post

Tekanan China Naik, Filipina, Jepang, dan AS Gelar Latgab di Laut Cina Selatan

Related Posts

purbaya
Ekonomi

Purbaya akan Tindak Tegas Pengimpor Baju Bekas Ilegal untuk Lindungi Produk Domestik

Selasa, 4 November 2025 - 02:15
PGN
Ekonomi

PGN Catat Pendapatan USD2,9 Miliar hingga September 2025

Senin, 3 November 2025 - 23:44
jotun
Ekonomi

Jotun Perkuat Kepemimpinan sebagai “Home of Hull Performance” Lewat Kolaborasi dengan BW LPG

Senin, 3 November 2025 - 20:23
SIAL2025
Ekonomi

SIAL Interfood 2025 Hadirkan Inovasi dan Peluang Bisnis Terbesar di Industri Makanan dan Minuman Asia Tenggara

Senin, 3 November 2025 - 19:51
haki
Ekonomi

Kemenekraf Dorong Puluhan Jenama Lindungi Identitas Brand Dengan HAKI

Senin, 3 November 2025 - 16:56
purbaya
Ekonomi

Purbaya: Kekuatan Permintaan Domestik Kunci Utama Ekonomi Nasional

Senin, 3 November 2025 - 16:06
Next Post
1757852345026

Tekanan China Naik, Filipina, Jepang, dan AS Gelar Latgab di Laut Cina Selatan

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    968 shares
    Share 387 Tweet 242
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Ampas Teh

    726 shares
    Share 290 Tweet 182
  • Kontingen Indonesia Sabet Juara di Ajang Migrant Arirang Multicultural Festival 2025 Korea Selatan

    651 shares
    Share 260 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.