INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tertimbun longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Papua Tengah, hingga kini belum ditemukan, meskipun dua terowongan baru telah berhasil digali hingga ke titik awal keberadaan mereka.
“Dua jalur terowongan sudah mencapai lokasi awal tempat para pekerja diduga terjebak. Namun, mereka tidak berada di titik tersebut,” kata Yuliot saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat (19/9/2025).
Ia menjelaskan, setelah kejadian longsor, para pekerja masih sempat berkomunikasi dengan tim penyelamat Freeport menggunakan handy talkie (HT).
Berdasarkan komunikasi awal itu, tim memperkirakan dapat mencapai lokasi para pekerja dalam waktu sekitar 30 jam.
Namun, meski dua terowongan telah digali hingga titik tersebut, para pekerja masih belum ditemukan. Menurut Yuliot, kondisi medan tambang bawah tanah yang kompleks kemungkinan menjadi salah satu penyebab.
“Alat komunikasi juga sudah tidak berfungsi lagi, kemungkinan karena baterainya habis atau faktor teknis lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tim penyelamat masih terus menyusuri jalur yang ada, meskipun belum dapat memastikan kapan ketujuh pekerja tersebut dapat dievakuasi. “Karena kondisi di lapangan tidak sesuai dengan perkiraan awal, kami terus berupaya secepat mungkin,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan bahwa perusahaan telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk melakukan penyelamatan. Tim darurat PTFI, dibantu alat berat, bor, dan drone, terus bekerja untuk membuka akses ke lokasi yang diduga menjadi tempat ketujuh pekerja berada.
Menurut Tony, upaya evakuasi dihadapkan pada kendala berat berupa material lumpur basah yang menutup jalur-jalur dalam tambang. PTFI juga bekerja sama dengan Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, dan Freeport McMoRan dalam proses evakuasi ini.
Insiden longsor terjadi pada Senin malam, 8 September 2025, sekitar pukul 22.00 WIT, di area Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Material lumpur bijih dalam jumlah besar mengalir dari salah satu titik produksi dan menutup akses ke area tertentu, sehingga mempersempit jalur evakuasi bagi para pekerja yang terjebak seperti dilansir Antara.
Akibat kejadian tersebut, PTFI menghentikan sementara seluruh aktivitas operasi di tambang bawah tanah untuk fokus pada proses pencarian dan penyelamatan korban. (aro)









