• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Peneliti Sebut Sekolah Rakyat Jawab Persoalan Anak Putus Sekolah

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Sabtu, 16 Agustus 2025 - 04:04
in Nasional
sekolah

Ilustrasi - Siswa siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas 32 Lampung Selatan saat pemeriksaan kesehatan. Foto: ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Peneliti Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai program Sekolah Rakyat berpeluang besar menjawab persoalan anak putus sekolah yang jumlahnya masih jutaan, terutama dari keluarga miskin dan di wilayah tertinggal.

Devie menjelaskan, merujuk catatan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), jumlah anak dari rumah tangga miskin 2-3 kali lebih berisiko tidak bersekolah. Hal ini senada dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat masih ada 4,16 juta anak tidak sekolah, putus sekolah, atau belum sekolah di Indonesia.

BacaJuga:

PKP Apresiasi Kinerja BP Tapera dalam Penyaluran FLPP

Musyawarah Kubro Lirboyo, Gus Yahya Siap Ikuti Putusan Mustasyar soal Islah

Kolaborasi Indonesia-Azerbaijan Dorong Transformasi Pelayanan Publik yang Responsif

“Dengan target 100 lokasi Sekolah Rakyat di tahap awal dan fokus pada anak miskin-rentan, maka program ini mengisi celah akses sekaligus memberi jalan keluar dari lingkar kemiskinan,” kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Jumat (15/8/2025).

Hanya saja, ia menegaskan bahwa tantangan utama program ini meliputi ketepatan sasaran, memanfaatkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) – Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang kini menjadi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), kualitas pembelajaran yang inklusif dengan sistem asrama, dan pembiayaan jangka panjang yang perlu dipastikan oleh pemerintah.

“Pemerintah juga perlu memastikan guru mendapat pelatihan berkala, dan menghubungkan lulusan Sekolah Rakyat dengan pelatihan vokasi agar mereka siap kerja,” cetusnya.

Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk menjangkau anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1-2) dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional, dengan konsep pendidikan berasrama yang terintegrasi dengan jaminan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.

Seusai menghadiri Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2026 di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat sore, Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan 100 Sekolah Rakyat tahap pertama tingkat SD-SMP-SMA telah resmi beroperasi per hari ini di seluruh Indonesia dengan jumlah 9.700 orang siswa.

“Nanti September juga ada tambahan 60 titik Sekolah Rakyat, jadi secara keseluruhan ada 16 ribu siswa yang memulai pembelajaran pada 2025–2026,” kata dia.

Kementerian Sosial terus mengonsolidasikan seluruh sarana dan prasarana dengan kementerian/lembaga terkait lainnya agar operasional Sekolah Rakyat berjalan optimal. Fasilitas yang disiapkan pemerintah mencakup ruang belajar, asrama, peralatan pendidikan, hingga dukungan teknologi seperti laptop.

Sebagaimana harapan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan dalam agenda yang sama, Sekolah Rakyat bisa terus bertambah 200-300 setiap tahun ke depan agar seluruh anak yang masuk kategori sasaran penerima manfaat bisa mengenyam pendidikan bermutu.

Presiden mengatakan alokasi anggaran untuk pendidikan dari APBN tahun 2026 sebesar 20 persen atau Rp757,8 triliun, termasuk program Sekolah Rakyat. Nilai anggaran pendidikan ini disebut terbesar sepanjang sejarah Indonesia. (dam)

Tags: anak putus sekolahpenelitiSekolah Rakyat
Berita Sebelumnya

Kepala BGN Tegaskan Penambahan Anggaran MBG Tidak untuk Infrastruktur

Berita Berikutnya

Kementerian ESDM Pastikan Impor BBM dari AS Tetap Berjalan

Berita Terkait.

PRABOWO
Nasional

PKP Apresiasi Kinerja BP Tapera dalam Penyaluran FLPP

Senin, 22 Desember 2025 - 10:10
lirboyo
Nasional

Musyawarah Kubro Lirboyo, Gus Yahya Siap Ikuti Putusan Mustasyar soal Islah

Senin, 22 Desember 2025 - 08:17
panrb
Nasional

Kolaborasi Indonesia-Azerbaijan Dorong Transformasi Pelayanan Publik yang Responsif

Senin, 22 Desember 2025 - 05:05
rini
Nasional

Peran Perempuan Menguat, Menteri PANRB Apresiasi Kontribusi IPIMTI

Minggu, 21 Desember 2025 - 23:23
fadlizon
Nasional

Fadli Zon: Tempe Bukan Sekadar Makanan, tapi Warisan Budaya Bangsa

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:04
abd-muti
Nasional

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:49
Berita Berikutnya
yuliot

Kementerian ESDM Pastikan Impor BBM dari AS Tetap Berjalan

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.