• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Khawatir Denial Pelanggaran HAM, PDIP Minta Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Dihentikan

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Rabu, 2 Juli 2025 - 20:11
in Nasional
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Bonnie Triyana. Foto: YouTube Komisi X DPR RI

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Bonnie Triyana. Foto: YouTube Komisi X DPR RI

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak proyek penulisan ulang sejarah Indonesia dilanjutkan. Sebab, menimbulkan protes dari sejumlah pihak dan menjadi polemik di tengah masyarakat.

Sikap PDIP tersebut ditunjukkan setelah Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyangkal dan tetap bersikukuh bahwa tak ada bukti yang mendukung pemerkosaan massal dalam kerusuhan tahun 1998.

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Bonnie Triyana khawatir terdapat state denial a human rights violations di balik proyek penulisan ulang sejarah. Itu mendefinisikan situasi ketika suatu negara menolak mengakui atau mengatasi pelanggaran HAM.

“Paling tidak ada tiga kategori. Pertama, lateral denial. Ini langsung mengingkari terjadinya sebuah pelanggaran HAM atau kejatan negara terhadap rakyatnya. Itu langsung diingkari,” kritik Bonnie Triyana saat rapat dengan Kementerian Kebudayaan di DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Kedua, adanya interpretatif denial atau mengakui kejadiannya tapi kemudian memberikan penafsiran baru yang mereduksi dampak dan penderitaan dalam konteks sejarahnya.

“Mengakui tapi ada ada interpretasi terhadap peristiwa itu, jadi semacam pengingkaran juga, bahkan mewajarkan peristiwa itu terjadi, karena satu hal tertentu,” ucap Bonnie.

Ketiga, adalah implicatory denial. Definisinya menerima terjadinya sebuah peristiwa pelanggaran tetapi tidak bertindak apa-apa atau negara tidak mau bertanggung jawab

“Nah, saya khawatir yang terjadi belakangan ini, yang beredar kemana-mana ini termasuk ke dalam interpretatif denial,” sesal Bonnie.

“Jadi pak menteri mengakui, tapi ada semacam tafsiran terhadap makna massal yang kemudian menggeser perdebatan kita hari ini menjadi perdebatan semantic, bukan kepada isi dari substansi persoalan itu sendiri,” tambahnya.

Ia tak ingin pemerintah menuliskan ulang sejarah Indonesia tidak komprehensif, hanya berdasar sudut pandang pelaku. “Di mana itu terjadi, kalau terjadi, pasti ada korban dan pelaku,” tutur Bonnie.

“Sehingga dalam rangka proyek penulisan sejarah ini jangan sampai nanti ada tuduhan, ini sejarah ditulis berdasarkan perspektif pelaku dari peristiwa pemerkosaan massal itu,” sambungnya.

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP Mercy Christie Barends sangat menyesalkan sikap Menteri Kebudayaan Fadli Zon tidak memperhatikan kondisi psikis korban kekerasan seksual pada tahun 1998.

“Bapak mempertanyakan dan seperti meragukan kebenaran. Ini amat sangat menyakiti kami. Daripada diteruskan dan berpolemik mending dihentikan. Kalau bapak mau diteruskan ada yang banyak terluka di sini,” ucap Mercy dalam kesempatan yang sama. (dan)

Tags: DenialFraksi PDIPPelanggaran HAMSejarah Indonesia
Previous Post

Kanim Soetta Terbitkan 23.583 Paspor Selama Semester Pertama 2025

Next Post

Pertamina Drilling Bukukan Pendapatan USD446.37 Juta di 2024

Related Posts

kubik
Nasional

Kubik Leadership Perkenalkan Spiritual Leadership sebagai Solusi Kepemimpinan

Rabu, 12 November 2025 - 16:49
GURU-DAN-SISWA
Nasional

Berjuang di Ruang Kelas, Menag: Guru Itu Pahlawan Masa Kini

Rabu, 12 November 2025 - 15:45
DEMO
Nasional

Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi di Monas, KOSMAK: Presiden Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu

Rabu, 12 November 2025 - 14:55
haji-2026
Nasional

Soroti Kebijakan Kuota Haji 2026, YLKI Tegaskan Ribuan Jemaah Sukabumi Terancam Gagal Berangkat

Rabu, 12 November 2025 - 14:06
market
Nasional

HKN 2025 Momentum Pemerintah Tekan GGL dan Rokok Lewat Promotif Preventif

Rabu, 12 November 2025 - 12:24
baleg
Nasional

Baleg DPR Usulkan Hapus Kata ‘Badan’ dalam RUU Pembinaan Ideologi Pancasila

Rabu, 12 November 2025 - 12:12
Next Post
Kolaborasi PEP Prabumulih Field dan PDSI, Produksi Sumur LBK-INF12 Jauh Lampaui Target Produksi

Pertamina Drilling Bukukan Pendapatan USD446.37 Juta di 2024

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2366 shares
    Share 946 Tweet 592
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    709 shares
    Share 284 Tweet 177
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    660 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.