• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Jaminan Keamanan Program MBG, Akademisi: Sumber Pangan Harus Tersertifikasi

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Kamis, 24 April 2025 - 17:37
in Nasional
Dadan-Hindayana

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (tengah) dan Dewan Pakar Senior BGN Epi Taufik (kanan) saat acara pertemuan dengan beberapa tokoh program pangan, di Jakarta, belum lama ini. Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Guru Besar dari IPB University yang juga anggota tim dewan pakar senior Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Epi Taufik menekankan pentingnya sumber bahan pangan yang tersertifikasi.

“Contoh mudah misalnya, daging ayam yang digunakan dalam SPPG seharusnya berasal dari Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) yang telah mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV),” ungkap Prof Epi dalam keterangan, Kamis (24/4/2025).

BacaJuga:

Zero Accident Berkelanjutan, PEP Ramba Field Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Sepak Bola Jadi Pilot Project, Holding UMKM Didorong Ekspansi Nasional

Wamen Isyana Dorong Keterbukaan Informasi Program MBG 3B Untuk Perkuat Kepercayaan Publik

Hal ini, menurutnya, sesuai dengan Keputusan Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional No. 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk Program Makan Bergizi Gratis.

“Sertifikat NKV memberikan jaminan bahwa produk hewan, baik yang segar maupun olahan telah memenuhi persyaratan hygiene-sanitasi dan menggunakan cara produksi yang baik,” katanya.

“Dengan adanya sertifikat NKV pada produk hewan, ini dapat menjamin produk tersebut aman untuk di konsumsi oleh masyarakat,” sambungnya.

Sebagai langkah korektif, masih ujar dia, diperlukan monitoring terhadap implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) distribusi bahan pangan dalam program MBG di seluruh dapur umum yang telah dan akan beroperasi.

Menurutnya, evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan bahan makanan perlu dilakukan secara lebih ketat, dan penerapan sanksi tegas terhadap pengelola dapur yang melanggar.

“Keamanan pangan harus menjadi bagian kunci dari perencanaan dan pelaksanaan program, sejajar dengan pertimbangan nilai gizi,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan perlunya pengawasan menyeluruh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara program harus memperkuat sistem pengawasan secara holistik. Mulai dari pemasok, pemantauan penyedia katering hingga pengawasan terhadap tenaga pengolah makanan.

“Karena MBG merupakan program strategis nasional, maka pengawasan terhadap rantai pasok harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Diketahui, dalam tiga bulan terakhir, sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah menjadi tantangan serius dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama pada aspek keamanan pangan.

Kejadian tersebut, tidak hanya menimbulkan keprihatinan publik, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen terhadap penyediaan pangan yang aman dan berkualitas.

Kasus keracunan di Sukoharjo, Cianjur dan Majene, misalnya, mengindikasikan potensi kontaminasi bahan pangan, sebagai salah satu penyebab utama. Kejadian keracunan makanan tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga ketelurusan rantai pasok pangan yang aman, sehat, utuh dan halal. (nas)

Tags: Badan Gizi NasionalpanganProgram MBGSertifikasi
Berita Sebelumnya

Pelaksanaan Haji yang Transparan, BP Haji Lantik “Raja OTT” KPK Jadi Deputi Pengawasan

Berita Berikutnya

Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 5 Persen, Ini Faktor Pendukungnya

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-12-19 at 15.35.06
Nasional

Zero Accident Berkelanjutan, PEP Ramba Field Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 16:30
WhatsApp Image 2025-12-19 at 15.00.38
Nasional

Sepak Bola Jadi Pilot Project, Holding UMKM Didorong Ekspansi Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:46
WhatsApp Image 2025-12-19 at 14.37.51
Nasional

Wamen Isyana Dorong Keterbukaan Informasi Program MBG 3B Untuk Perkuat Kepercayaan Publik

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:01
WhatsApp Image 2025-12-19 at 14.01.16
Nasional

Menpar Ajak Masyarakat Ramaikan BINA Indonesia Great Sale 2025, Berwisata Sambil Belanja

Jumat, 19 Desember 2025 - 14:25
WhatsApp Image 2025-12-19 at 13.46.17
Nasional

Dorong Transformasi Pendidikan dan Riset, Kemenko PMK Tegaskan Strategi Brain Gain Menuju Indonesia Emas 2045

Jumat, 19 Desember 2025 - 14:10
4 Tahun Survei Berbuah Hasil, RI–PNG Sepakat Perkuat Tata Kelola Perbatasan
Nasional

4 Tahun Survei Berbuah Hasil, RI–PNG Sepakat Perkuat Tata Kelola Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 - 13:43
Berita Berikutnya
Sri-Mulyani

Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 5 Persen, Ini Faktor Pendukungnya

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.