• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Tak Hanya Tanah Garapan dan Rumah, Transmigran Juga Dikasih Jaminan Hidup hingga Rp300 Juta per Tahun

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Selasa, 7 Januari 2025 - 14:29
in Nasional
VYM

Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladil dalam keterangan videonya. (screenshoot video)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Menjadi seorang transmigran tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Pasalnya, dengan pemisahan kembali Kementrian Transmigrasi dari Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan, yang justru membuat masyarakat menjadi lebih sejahtera dengan berbagai fasilitas yang diberikan oleh negara.

Menurut Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, transmigrasi adalah bagian dari reforma agraria, negara memberikan tanah atau lahan dua hektar are pada setiap kepala keluarga.

BacaJuga:

Dukung Desa Berdaya, LKC Dompet Dhuafa NTB Tegaskan Komitmen Pemberdayaan

Hari Ibu, Tonggak Penguatan Peran Perempuan dalam Pembangunan Bangsa

Bencana Bukan Sekadar Peristiwa, tapi Ujian Empati dan Cara Berkomunikasi

“Selain diberikan tanah atau lahan, mereka juga diberikan rumah atau perumahan pemukiman dan ladang garapan,” kata Viva dalam keterangan pers videonya sebagaimana dikutip pada pada Selasa (7/1/2025).

Mantan Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bali ini menerangkan, pemerintah juga memberikan jaminan hidup selama satu tahun kepada transmigran. Para transmigran ini adalah patriot bangsa, mereka hidup di lokasi tujuan yang penuh perjuangan untuk meningkatkan taraf hidupnya dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

“Nah, yang kedua, para transmigran juga diberikan jaminan hidup selama satu tahun, kira-kira 200 atau 300 juta pertahun, yang nantinya diharapkan pada tahun kedua mereka bisa mandiri dan membiayai, menafkahi keluarganya sendiri. Ini adalah dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan dalam rangka untuk keadilan sosial yang menjadi tugas dari negara,” terangnya.

Viva Yoga pun memaparkan, selain memberikan dampak langsung pada peningkatan taraf hidup, tetapi para transmigran juga memiliki peran besar dalam memekarkan wilayah dan mempererat persatuan bangsa.

“Alasan yang ketiga, untuk mengintegrasikan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena dimana ada tempat-tempat yang kosong, ketika dihuni oleh masyarakat penduduk Indonesia, tentu dalam aspek keamanan juga akan bisa terwadahi disitu. Bahwa setiap ada daratan yang kosong, ketika ada masyarakat disitu tentu akan bisa melindungi tanah dan air Indonesia dari gangguan penduduk negara lain,” paparnya.

Pria kelahiran asal Lamongan, Jawa Timur ini kemudian mengungkapkan alasan keempat, yaitu untuk mensinergikan dengan program food estate pemerintah, dalam rangka membantu pengembangan swasembada pangan, dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.

“Karena dari sisi kawasan transmigrasi, justru menurut data menjadi lumbung pangan nasional, terutama padi, jagung, dan kedelai (pajale). Nah, beberapa daerah kawasan transmigrasi itu, menjadi sentra produksi beras,” ungkapnya

Oleh karena itu, daerah kawasan transmigrasi ini akan bersinergi dengan program pemerintah untuk food estate.

“Nah, untuk di kawasan food estate sendiripun misalkan di Lurik, Merauke dan di Dadahub, Kalimantan Tengah, itu juga menjadi bagian dari kawasan transmigrasi dalam rangka untuk membangun kedaulatan pangan, karena visi dari Pak Presiden Prabowo sekarang adalah harus berdaulat secara pangan, energi, air dan hilirisasi. Jadi itu visi strategis Pak Prabowo untuk memunculkan kembali Kementrans,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) 2005-2010 mengapresiasi program kementerian pertanian (Kementan) ke depan menggunakan alat-alat pertanian modern.

“Kami sangat setuju dengan program Kementan untuk melakukan transformasi pertanian, dari pertanian tradisional menuju pertanian modern,” tegasnya.

Dikatakannya, salah satu ciri pertanian modern adalah, pertama dari sisi manajemen pertaniannya yang harus dikelola efektif, efisien, dan penggunaan teknologi. Kedua, dalam rangka untuk mengelola pertanian menggunakan alat-alat modern, tidak lagi cangkul.

“Jadi begini, kalau program dari pertanian Indonesia itu bisa maju apabila ada proses transformasi pertanian dan juga mensiasati proses dari hulu sampai hilir dengan industri pertanian itu juga harus disiapkan, terutama soal pra panen dan pasca panen, sehingga swasembada pangan bisa cepat terealisasi,” jelasnya.

Oleh karenanya, kawasan transmigrasi sejak masa pemerintahan orde baru sampai sekarang menjadi lumbung pangan nasional dan itu bersinergi dengan food estate pemerintah.

“Memang, tidak seluruhnya food estate berada di kawasan transmigrasi, tetapi yang pasti bahwa kawasan transmigrasi adalah menjadi sentra produksi beras,” tutupnya. (dil)

Tags: Tanah GarapanTransmigranViva Yoga MauladiWakil Menteri Transmigrasi
Berita Sebelumnya

Gaikindo Tetap Optimistis Industri Otomotif akan Tumbuh di 2025

Berita Berikutnya

Iwan Bule Nilai Pencopotan Shin Tae-yong Ikhtiar PSSI Bikin Timnas Lebih Baik

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-12-22 at 21.32.26
Nasional

Dukung Desa Berdaya, LKC Dompet Dhuafa NTB Tegaskan Komitmen Pemberdayaan

Senin, 22 Desember 2025 - 22:38
WhatsApp Image 2025-12-22 at 21.26.10
Nasional

Hari Ibu, Tonggak Penguatan Peran Perempuan dalam Pembangunan Bangsa

Senin, 22 Desember 2025 - 22:18
WhatsApp Image 2025-12-22 at 21.05.54
Nasional

Bencana Bukan Sekadar Peristiwa, tapi Ujian Empati dan Cara Berkomunikasi

Senin, 22 Desember 2025 - 21:13
WhatsApp Image 2025-12-22 at 19.26.55
Nasional

TKA Jadi Instrumen Pemetaan Capaian Akademik Nasional

Senin, 22 Desember 2025 - 20:25
buron
Nasional

Sempat Buron, Kejagung Serahkan Oknum Jaksa ke KPK Terkait Dugaan Pemerasan

Senin, 22 Desember 2025 - 19:29
nudin
Nasional

Dinilai Anomali Hukum, Roy Suryo dkk Minta ijazah Jokowi di Uji Lab Forensik Independen

Senin, 22 Desember 2025 - 19:19
Berita Berikutnya
Shin-Ty

Iwan Bule Nilai Pencopotan Shin Tae-yong Ikhtiar PSSI Bikin Timnas Lebih Baik

BERITA POPULER

  • mendagri

    Kemendagri Nobatkan Kota Kediri sebagai Kota Sangat Inovatif

    1027 shares
    Share 411 Tweet 257
  • Persita vs Persik: Momentum Bangkit Pendekar Cisadane, Energi Kandang, dan Kembalinya Hokky

    918 shares
    Share 367 Tweet 230
  • Rumor “Hubungan” Baekhyun EXO dengan Pendiri Perusahaan K-Pop Picu Reaksi Publik

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Disdukcapil Tangsel Serahkan Dokumen Kependudukan Difasilitasi IKI

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Komentar Lama Yoo Jae Suk Kembali Muncul saat Jo Se Ho dan Lee Yi Kyung Undurkan Diri

    725 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.