• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Kenang Kartini, Banjir Bandang Sapu Wilayahnya

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Jumat, 24 Mei 2024 - 21:10
in Nusantara
Dompet Dhuafa bergerak cepat untuk membantu para korban bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Sabtu (11/5/2024). (Dok. Dompet Dhuafa)

Dompet Dhuafa bergerak cepat untuk membantu para korban bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Sabtu (11/5/2024). (Dok. Dompet Dhuafa)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Dompet Dhuafa bergerak cepat untuk membantu para korban bencana banjir bandang (Galodo, mereka menyebutnya) yang melanda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Sabtu (11/5/2024). Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah pada rumah dan infrastruktur, serta menimbulkan trauma bagi para korban.

Salah satu korban yang terdampak parah adalah Kartini (56), seorang ibu rumah tangga yang kehilangan rumahnya akibat diterjang banjir bandang lahar dingin.

BacaJuga:

Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Hantam Gorontalo Pagi Tadi, Begini Catatan BMKG

15 Kakaktua Koki Disita BKSDA Maluku dari Bagasi Penumpang Kapal

Kasus Suap di Pemkab Ponorogo, KPK Amankan Rubicon dan BMW

“Rumah kami hancur tak bersisa, semua harta benda kami hilang,” ungkap Kartini dengan sedih.

Kartini, bersama suami dan kelima anaknya, telah tinggal selama lebih dari 15 tahun di sebuah rumah kayu berwarna biru bercampur kuning. Rumah tersebut bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menyimpan kenangan berharga selama bertahun-tahun, menyaksikan anak-anaknya tumbuh dewasa hingga memiliki cucu.

Namun, pada malam kelabu 11 Mei 2024, hujan deras yang terus-menerus memicu bencana tak terduga. Galodo, sebuah banjir bandang lahar dingin yang mematikan, merenggut rumah Kartini dan memaksa keluarganya untuk mengungsi.

Saat Galado menerjang, Kartini dan keluarganya telah rampung makan dan salat, lalu menikmati waktu bersama di depan televisi sebelum mata terpejam. Mendadak gemuruh menggugah malam, memaksa Kartini menatap ke luar rumah.

“Ada guncangan sama gemuruh, Amak ngucap-ngucap aja, cuma badan tuh menggigil, ndak kuat lagi. Dibawa digendong anak dan Amak digendong anak, terus tiba di tempat itu perut Amak mual-mual. Terus sampai pagi ndak tidur lagi. Perasaan tuh ndak enak, perut juga ndak enak, takut. Udah ndak kuat lagi mau tengoknya,” ujar Kartini.

“Lari ke atas, ke tempat kandang sapi. Pertama kali nyelamatin diri ke situ. Lantaran airnya tambah besar lari lagi ke atas, ada kandang sapi, nyelamatkan diri saja, nginep di kandang sapi,” tambah Kartini.

Kemudian, terdapat sekitar lima kepala keluarga yang berkumpul di sana. Kartini tetap terjaga hingga pagi hari tanpa sedikit pun tidur.

Dalam keadaan panik dan tak berdaya, Kartini menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana orang-orang di sekitarnya tersapu arus deras, berusaha keras untuk menyelamatkan diri. Pemandangan memilukan ini meninggalkan bekas mendalam di hati Kartini, mengingatkan betapa rapuhnya kehidupan di hadapan kekuatan alam yang tak terbendung.

Setelah banjir mulai surut, tepat pukul 10:00 WIB, barulah Kartini dan keluarganya menyebrang melewati Sungai Jambu. Sungai yang semula berjarak 10 meter dari rumahnya dengan lebar sekitar 4-5 meter, kini berubah menjadi lautan bebatuan besar, dan dipenuhi dengan lumpur (material vulkanik yang berasal dari gunung Marapi). Sebelumnya terdapat tiga jembatan menuju kampung sebelah, namun semuanya lenyap.

“Saudara yang di rumah atas meninggal, orang tuanya yang hilang masih saudara sepupuan. Makanya rumahnya dekat-dekat saja di situ. Mungkin tertidur waktu itu,” ungkap Kartini.

Trauma yang diderita oleh Kartini dan keluarganya masih terasa, terutama setiap kali hujan turun. Setiap tetes air yang jatuh mengingatkan mereka pada malam penuh ketakutan saat Galodo melanda.

“Masih trauma saja, masih ketakutan kalau hujan. (Karena) dibilang kata orang kan ada susulan, orang ngomong kan kalo ndak dipikir-pikirin, itu masuk kepikiran juga. Jadi masih ada rasa trauma,” tutup Kartini.

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, Kartini berharap untuk memiliki rumah yang layak dan aman, namun terhambat oleh kekurangan tanah dan dana. Meskipun demikian, harapan Kartini tetap teguh, bahwa bencana semacam Galodo tidak akan terulang lagi.

Menjelang Iduladha, meski masih diambang ketidakpastian, ia hanya berharap bencana Galodo semacam ini hanya terjadi sekali dalam hidupnya. (adv)

Tags: banjir bandangDompet Dhuafa
Berita Sebelumnya

Langgar Rambu Lalu Lintas, Ribuan Kendaraan Bermotor Ditilang

Berita Berikutnya

Sampah Plastik Bisa Jadi Hadiah? Yuk, Tukar di Recycle Vending Machine BNI JJF 2024

Berita Terkait.

gempa
Nusantara

Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Hantam Gorontalo Pagi Tadi, Begini Catatan BMKG

Minggu, 16 November 2025 - 08:10
1763223553308
Nusantara

15 Kakaktua Koki Disita BKSDA Maluku dari Bagasi Penumpang Kapal

Minggu, 16 November 2025 - 02:15
17632072102174470550215774199925
Nusantara

Kasus Suap di Pemkab Ponorogo, KPK Amankan Rubicon dan BMW

Sabtu, 15 November 2025 - 20:15
BURUNG
Nusantara

Petugas Lepasliarkan 458 Burung Dilindungi Hasil Sitaan di Gunung Rajabasa Lampung

Sabtu, 15 November 2025 - 18:08
nelayan-batam
Nusantara

Budidaya Bioflok Jadi Usaha Alternatif Nelayan di Pesisir Batam

Sabtu, 15 November 2025 - 13:46
DD
Nusantara

Rifa, Sosok Bidan Muda Penuh Dedikasi Melalui BUN Dompet Dhuafa Sasar Warga Pelosok Sabang

Sabtu, 15 November 2025 - 13:21
Berita Berikutnya
Sampah Plastik Bisa Jadi Hadiah? Yuk, Tukar di Recycle Vending Machine BNI JJF 2024

Sampah Plastik Bisa Jadi Hadiah? Yuk, Tukar di Recycle Vending Machine BNI JJF 2024

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3993 shares
    Share 1597 Tweet 998
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2767 shares
    Share 1107 Tweet 692
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Eforia Sabet Gelar Juara Dalam Ajang Migrant Arirang Multicultural Festival 2025 Korea Selatan Disambut Meriah

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.