• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Kolapsnya Silicon Valley Bank Guncang Kepercayaan pada Perbankan AS

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Jumat, 17 Maret 2023 - 13:17
in Ekonomi
Silicon-Valley-Bank

Foto Dokumen: Orang-orang mengantre di luar kantor pusat Silicon Valley Bank (SVB) di Santa Clara, California, Amerika Serikat, 13 Maret 2023. Antara/Xinhua/Li Jianguo

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB), yang pernah menjadi bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS), telah “menggoyahkan kepercayaan pada perbankan AS” karena kekhawatiran yang meningkat atas simpanan bank, kata seorang pakar.

Kehancuran SVB yang padat teknologi telah “membuat orang jauh lebih khawatir tentang simpanan Bank mereka, dan rumor apa pun akan ditindaklanjuti…lebih cepat. Saya pikir itu risiko besar,” Charles Read, seorang pakar ekonomi dan sejarah di University of Cambridge mengatakan kepada Xinhua baru-baru ini, dilansir Antara, Jumat (17/3).

BacaJuga:

Momen Nataru, Telkomsel Melayani Sepenuh Hati dengan Jaringan Andal

Ultimeat Siap Investasi Rp 10 Triliun untuk Produksi Microprotein di Indonesia

Sharp Rangkai Pengalaman Konsumen Lewat Teknologi dan Nuansa Jepang yang Memikat

Read mengatakan sejak krisis keuangan global 2008, masyarakat tidak lagi percaya pada sektor perbankan, sehingga penarikan dana bank besar-besaran akan terjadi lebih cepat.

Baca Juga : “Start-up” China Berebut Alternatif untuk Silicon Valley Bank

Teknologi juga mempermudah pengambilan uang dari bank secara daring, dan orang akan melakukannya kapan pun mereka khawatir, jelas Read.

SVB ditutup oleh regulator AS pada Jumat (10/3) setelah pemberi pinjaman itu melaporkan kerugian besar dari penjualan sekuritas, memicu pelarian simpanan bank. Itu adalah kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS, dan segera diikuti oleh penutupan Signature Bank, pemberi pinjaman sektor uang kripto pada Minggu (12/3).

Read mengatakan alasan yang mendasari jatuhnya SVB adalah kenaikan suku bunga. Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga secara agresif dalam satu tahun terakhir, dalam upaya untuk mengekang inflasi yang merajalela.

Kenaikan suku bunga telah memberikan tekanan signifikan pada sistem keuangan global, kata Read.

“Perbankan bisa kesulitan saat suku bunga naik,” jelasnya. “Jika suku bunga naik, akan menjadi lebih mahal bagi mereka untuk menarik simpanan… Hal itu juga melemahkan kelayakan kredit orang yang telah mereka pinjami uang. Jadi, mereka merasa lebih sulit untuk melunasi utangnya ketika suku bunga naik.”

Meskipun ini biasanya merupakan proses yang cukup lambat, SVB terpukul keras ketika suku bunga jangka pendek naik di atas suku bunga jangka panjang, menurut Read. SVB tiba-tiba mengalami kesulitan setelah meminjam dalam jangka pendek dan meminjamkan dalam jangka panjang.

Bank-bank meminjam dari deposan yang cenderung memiliki uang mereka di bank dalam bentuk deposito jangka pendek, dan kemudian menginvestasikan deposito tersebut dalam apa yang mereka anggap sebagai aset yang aman, terutama obligasi pemerintah AS dan aset hipotek, katanya.

Dalam buku barunya tentang hubungan antara kebijakan moneter dan krisis keuangan di Inggris selama dua abad terakhir, Read menulis bahwa kenaikan suku bunga yang cepat secara historis menyebabkan kegagalan bank.

Hari-hari ini, para pembuat kebijakan terutama memikirkan kebijakan moneter dalam kaitannya dengan inflasi, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas keuangan. Ini telah berkontribusi pada krisis di Barat, dan sekali lagi para gubernur bank sentral menghadapi masalah yang sama, kata Read.

Federal Reserve AS seharusnya mulai menaikkan suku bunga jauh lebih awal, dan dalam langkah yang jauh lebih kecil, menurut Read. “Bank dan bisnis bisa terbiasa dengan suku bunga saat naik perlahan, tapi tidak jika naik terlalu cepat. Dan itu adalah pelajaran dari sejarah perbankan Inggris selama 200 tahun terakhir.”

Risiko sistemik utama yang saat ini dihadapi ekonomi AS adalah “masih dampak … dari kenaikan suku bunga yang cepat selama dua belas bulan terakhir memukul sektor ini,” katanya.

Banyak bank belum mengumumkan kerugian yang mereka buat pada portofolio obligasi, dan dampak dari biaya yang lebih tinggi bagi bank untuk mendanai sendiri belum sepenuhnya disaring melalui sistem, kata Read.

“Jadi saya pikir kita akan mengalami lebih banyak turbulensi di bidang perbankan dan keuangan di Amerika dan seterusnya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.”(mg2)

Tags: Amerika SerikatASkolapsPerbankanSilicon Valley Bank
Berita Sebelumnya

Duel Fajar/Rian vs Bagas/Fikri Ramaikan Perempat Final All England

Berita Berikutnya

Daftar Delapan Tim Lolos ke Perempat Final Liga Europa

Berita Terkait.

telkomsel
Ekonomi

Momen Nataru, Telkomsel Melayani Sepenuh Hati dengan Jaringan Andal

Senin, 1 Desember 2025 - 09:39
17645066971841425894997506057583
Ekonomi

Ultimeat Siap Investasi Rp 10 Triliun untuk Produksi Microprotein di Indonesia

Senin, 1 Desember 2025 - 05:16
IMG-20251130-WA0015
Ekonomi

Sharp Rangkai Pengalaman Konsumen Lewat Teknologi dan Nuansa Jepang yang Memikat

Minggu, 30 November 2025 - 19:46
Hari Kesehatan Nasional: Unicharm – IBI Edukasi Pemilihan Popok Bayi & Posyandu di Bogor
Ekonomi

Hari Kesehatan Nasional: Unicharm – IBI Edukasi Pemilihan Popok Bayi & Posyandu di Bogor

Minggu, 30 November 2025 - 19:39
1000435133
Ekonomi

3 Pilar Kunci jadi Fondasi Gerakan Baru Penyelamatan Pangan Indonesia

Minggu, 30 November 2025 - 17:20
rider
Ekonomi

Rider Jawab Era Gen Z Lewat Kolaborasi Seni Urban yang Lebih Segar

Minggu, 30 November 2025 - 12:02
Berita Berikutnya
Arsenal-vs-lisbon

Daftar Delapan Tim Lolos ke Perempat Final Liga Europa

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    784 shares
    Share 314 Tweet 196
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Biem Benyamin Apresiasi SMAN 49 Jakarta Bebas Perundungan

    659 shares
    Share 264 Tweet 165
  • DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.