• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Inflasi Mengalami Penurunan Secara Gradual

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Minggu, 12 Maret 2023 - 13:25
in Ekonomi
LPS-Forwada-Discussion-Series

Acara LPS-Forwada Discussion Series dengan tema Momentum Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Penuh Tantangan di Jakarta, Kamis (9/3/2023). Foto: Forwada

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 yang cukup cepat disertai disrupsi rantai pasok dan krisis energi akibat konflik geopolitik, menjadi penyebab inflasi mengalami kenaikan cukup tinggi di berbagai negara pada tahun 2022.

Akan tetapi, secara gradual inflasi kini telah mengalami penurunan. Anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono menyebutkan, inflasi Amerika Serikat (AS) yang dulu sempat menyentuh level 9 persen, kini mulai menurun ke level 6,4 persen.

BacaJuga:

Maman Tegaskan Ruang Promosi dan KUR Harus Lebih Mudah Diakses UMKM

Top Innovation Choice Award 2025: Apresiasi bagi Brand yang Adaptif dan Inovatif

Hino Resmikan Training Center untuk Tingkatkan Kompetensi SDM dan Pelayanan

“Demikian pula inflasi di Kawasan Euro yang sempat menyentuh double-digit kini juga mulai mengalami penurunan, ujar Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Didik Madiyono, saat membuka diskusi pada LPS-Forwada Discussion Series dengan tema Momentum Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Penuh Tantangan di Jakarta, Kamis (9/3).

Baca Juga : LPS Likuidasi 118 Bank Sepanjang 2015-2022

Meskipun inflasi telah mengalami penurunan, saat ini kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh bank sentral global masih belum berakhir. Namun, kabar baiknya, ekonomi Indonesia cukup resilien dalam menghadapi berbagai ketidakpastian saat ini.

Di kesempatan yang sama, Direktur Group Riset LPS, Herman Saherudin mengatakan, momentum perekonomian Indonesia saat ini mulai membaik. Namun guna menjaganya, perlu sinergi semua pihak, terutama dalam menjaga dan meningkatkan konsumsi domestik yang menjadi pemacu utama.

“Upaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di tahun penuh tantangan ini adalah dengan meningkatkan konsumsi masyarakat. Artinya, kita bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi jika konsumsinya cukup,” sebutnya.

Mengutip pernyataan Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa, struktur perekonomian Indonesia memungkinkan Indonesia menyelamatkan dirinya sendiri. Karenanya, jika memang struktur fundamental perekonomian Indonesia kuat, maka seharusnya dunia usaha tidak perlu ragu-ragu untuk terus mendorong investasinya ke depan.

“Karena, pada saat orang sudah mulai konsumsi, uangnya kan masuk di dunia usaha. Nah, jika mereka kemudian investasi lagi misalnya dalam bentuk hp baru, iphone baru kan meningkatkan lapangan kerja, maka konsumsi akan meningkat lagi, ini multiplayer-nya meningkat, ini yang perlu kita dorong,” bebernya.

Hanya saja, dunia usaha saat ini masih bersikap hati-hati terkait dengan kondisi global. Meski tidak separah yang diperkirakan, perekonomian global dengan berbagai masalah seperti perang Rusia-Ukraina tetap harus diwaspadai.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Segara Reseach Institute, Piter Abdullah mengatakan, masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya dunia usaha tidak perlu khawatir akan ancaman resesi.

“Kita nggak perlu khawatir di tahun 2023 ini. Artinya, tidak akan ada resesi di tahun 2023,” kata Piter.

Ia menyebutkan, proyeksi ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8 persen. Namun, secara pribadi dirinya memperkirakan 4,75-5,25 persen. Artinya, tahun 2023 ini perekonomian Indonesia akan tumbuh baik, karena ekonomi Indonesia tidak tergantung kepada global.

“Global boleh saja resesi, tapi Indonesia tidak akan resesi. Kenapa? Karena pertumbuhan kita lebih ditentukan oleh domestic demand,” tegasnya.(arm)

Tags: forwadaInflasiLembaga Simpan PinjamLPSPertumbuhan Ekonomi 2023
Berita Sebelumnya

Sulap GBK Jadi Lautan Pink, BLINK Sukses Buat BLACKPINK Terpukau

Berita Berikutnya

Otoritas Queensland di Australia Minta Warga Mengungsi Akibat Banjir

Berita Terkait.

maman
Ekonomi

Maman Tegaskan Ruang Promosi dan KUR Harus Lebih Mudah Diakses UMKM

Kamis, 27 November 2025 - 22:34
Top Innovation Choice Award 2025: Apresiasi bagi Brand yang Adaptif dan Inovatif
Ekonomi

Top Innovation Choice Award 2025: Apresiasi bagi Brand yang Adaptif dan Inovatif

Kamis, 27 November 2025 - 21:55
hino
Ekonomi

Hino Resmikan Training Center untuk Tingkatkan Kompetensi SDM dan Pelayanan

Kamis, 27 November 2025 - 18:13
IMG_20251127_135817_141
Ekonomi

Investor Pasar Modal di Banten Tembus 931 Ribu, Tangerang Mendominasi

Kamis, 27 November 2025 - 16:58
WhatsApp Image 2025-11-27 at 12.08.49
Ekonomi

Subholding Upstream Pertamina Aktifkan Kesiapsiagaan Penuh Jelang Nataru 2025

Kamis, 27 November 2025 - 12:23
wilmar
Ekonomi

Jaga Keseimbangan Bisnis dan HAM, Wilmar Terima Penghargaan Setara Institute

Kamis, 27 November 2025 - 12:13
Berita Berikutnya
Bendera-Australia

Otoritas Queensland di Australia Minta Warga Mengungsi Akibat Banjir

BERITA POPULER

  • dedi

    Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • From Villages to Schools: Wilmar Ensures Clean Water for Future Generations

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Dari Desa ke Sekolah: Wilmar Pastikan Air Bersih untuk Generasi Masa Depan

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • HMI Sumut Desak Kajati Harli Siregar Tetapkan Tersangka Kasus Pembiayaan PT Asam Jawa Rp32,4 Miliar

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.