• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Kredit Berisiko di BNI Turun, Pengamat: Awal yang Baik!

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 12 Januari 2022 - 17:51
in Ekonomi
bni

Menara BNI

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Nilai kredit yang terkena restrukturisasi terus menurun di sejumlah bank. Terkini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penurunan tersebut juga dialami perusahaan hingga akhir 2021.

Berdasarkan data terkini yang dirilis BNI, nilai restrukturisasi kredit perseroan akibat pandemi Covid-19 per November 2021 sebesar Rp79,38 triliun. Nilai ini turun 22,47 persen dibanding posisi Desember 2020 saat restrukturisasi kredit BNI mencapai Rp102,39 triliun.

BacaJuga:

Bapanas Dorong Pemenuhan Pangan B2SA untuk Penurunan Stunting

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi diikuti berkurangnya rasio Loan at Risk (LaR) BNI pada periode tersebut. LaR BNI per November 2021 tercatat sebesar 25,18 persen, turun dari posisi Desember 2020 yaitu 28,74 persen.

Baca Juga : UMKM Jatim Makin Sukses, Ekspor Porang ke Pasar Asia hingga Eropa

Sederhananya, LaR merupakan istilah untuk menyebut rasio kredit berisiko atau pembiayaan yang masuk pantauan. Semakin kecil nilai LaR menunjukkan terjaganya kualitas pembiayaan yang disalurkan bank.

Penurunan LaR BNI hingga akhir 2021 dianggap sebagai indikator positif oleh Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin. Menurut Amin, penurunan ini bisa mengindikasikan terjadinya tiga hal.

“Terkait menurunnya LaR ini kan karena ada penurunan kredit yang direstrukturisasi. Artinya ada perbaikan di dua sisi yaitu bank dan nasabah,” kata Amin, seperti dikutip, Rabu (12/1).

Amin berkata, indikasi pertama yang muncul dari penurunan LaR adalah potensi terjadinya ekspansi yang bisa dilakukan BNI untuk menambah penyaluran kredit berkualitas. Indikasi kedua, penurunan ini membuat bank bisa menahan laju CKPN yang berdampak pada laba.

Baca Juga : Kembali Eksis di Proliga 2022, BNI Perkenalkan Susunan Tim Baru

Ketiga, BNI bisa mengirimkan sinyal kepada dunia usaha terkait pemenuhan kebutuhan kredit. Sinyal ini dapat menarik pelaku usaha yang kini memasuki masa pemulihan pasca terdampak pandemi sejak awal 2020.

“Pada 2022 pasti ada kemungkinan penurunan LaR lagi. Sektor yang mulai bisa menjadi pendorong pertumbuhan (kredit) adalah pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan (sawit), dan farmasi. Meski pandemi menurun tapi masih akan ada potensi pertumbuhan bisnis farmasi,” sambung Amin.

Pendapat senada disampaikan Pengamat Perbankan Paul Sutaryono. Dia menilai penurunan LaR menunjukkan semakin kecilnya risiko kenaikan non performing loan (NPL) di suatu bank.

“Penurunan LaR itu merupakan isyarat bahwa risiko kenaikan NPL suatu bank semakin kecil. Itu awal yang baik dalam memperbaiki kualitas kredit sejalan dengan penurunan restrukturisasi kredit,” ujar Paul.

Menurut Paul, penurunan LaR dan berkurangnya risiko NPL memberi kesempatan bagi bank untuk melakukan ekspansi kredit. Akan tetapi, ekspansi ini disebutnya harus dilakukan bank dengan hati-hati.

“Dari sisi lain, hal itu kesempatan bagi bank untuk melakukan ekspansi kredit. Tentu saja, ekspansi kredit wajib disertai penerapan manajemen risiko yang ketat,” katanya.

Menyikapi perbaikan risiko kredit tersebut, Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom bilang penurunan restrukturisasi ini terjadi secara linier baik di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pun korporasi.

“Hal ini turut menggerakkan ekonomi dan memberi optimisme kepada debitur restrukturisasi untuk kembali optimistis melanjutkan rencana ekspansinya. Loan at risk (LAR) pun juga menunjukkan tren serupa sehingga membuat BNI semakin percaya diri untuk ekspansi lebih berkualitas tahun depan,” tuturnya.

Beberapa langkah strategis diambil BNI untuk meningkatkan kualitas kredit yang direstrukturisasi seperti dengan perbaikan manajemen risiko dan inisiatif. Pertama, perbaikan end-to-end credit process baik segmen business banking maupun segmen consumer, meliputi pipeline management, underwriting process dan monitoring.

Selain itu, lanjut Mucharom, BNI juga tetap melihat dan mengevaluasi LaR secara periodik. Tidak ketinggalan, perseroan melakukan monitoring kredit secara disiplin melalui review debitur watchlist atau LAR yang dilakukan secara periodik. (arm)

Tags: bnikredit
Berita Sebelumnya

Program Lapor Pak Kapolres Disambut Positif Masyarakat, 1.139 Laporan Ditangani Dengan Baik

Berita Berikutnya

Kolaborasi KemenKopUKM, MicroSave Consulting dan New York University Tingkatkan Literasi Digital dan Inklusi Keuangan UMKM

Berita Terkait.

8E06D0B8-D665-4A6F-9744-A6B4C368E954
Ekonomi

Bapanas Dorong Pemenuhan Pangan B2SA untuk Penurunan Stunting

Senin, 17 November 2025 - 03:03
phe
Ekonomi

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

Minggu, 16 November 2025 - 14:04
pdc
Ekonomi

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Minggu, 16 November 2025 - 13:13
pretty
Ekonomi

Pertamina Gaungkan Desa Energi Berdikari kepada Akademisi Brasil

Minggu, 16 November 2025 - 12:12
IMG-20251115-WA0043
Ekonomi

Dukung Asta Cita, BRI Perkuat Program Pemberdayaan UMKM Untuk Akselerasi Pemerataan Ekonomi Nasional

Sabtu, 15 November 2025 - 23:16
IMG-20251115-WA0036
Ekonomi

MedcoEnergi Capai Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO₂e Sejak 2019

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45
Berita Berikutnya
kemenkopukm

Kolaborasi KemenKopUKM, MicroSave Consulting dan New York University Tingkatkan Literasi Digital dan Inklusi Keuangan UMKM

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4026 shares
    Share 1610 Tweet 1007
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2770 shares
    Share 1108 Tweet 693
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    721 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    718 shares
    Share 287 Tweet 180
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    700 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.