• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Banyak Kasus Viral, DPR Minta Polri Evaluasi Internal

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Sabtu, 18 Desember 2021 - 23:40
in Headline
dpr

Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto. ANTARA/HO-DPP Partai Demokrat

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto memandang perlu Polri menilai dan melakukan perbaikan internal terkait dengan kejadian masyarakat yang membuat viral sebuah kasus agar mendapatkan pelayanan dari kepolisian.

Menurut Didik Mukrianto, ada yang timpang dalam pelayanan karena tidak mungkin masyarakat mengadu ke media sosial untuk mendapat dukungan jika polisi memberikan pelayanan yang memuaskan.

“Oleh karena itu penguatan kelembagaan, sarana dan prasarana, serta profesionalitas anggota menjadi bagian yang sangat penting untuk terus dilakukan. Pelaksanaan tugas- tugas kepolisian yang humanis, inklusif, dan partisipatif juga akan memastikan kepercayaan publik akan makin meningkat,” tutur Didik di Jakarta, Sabtu.

Dikatakan pula bahwa kejadian masyarakat yang memviralkan perkara di medsos dipicu beberapa sebab, pertama, antisipasi dan responsifitas aparat kepolisian dianggap lelet dan tertinggal.

Menurut dia, seharusnya tidak sulit bagi polisi untuk mendapatkan informasi secara cepat dan menangani secara tepat dan cepat untuk setiap persoalan yang ada di tengah masyarakat karena Polri memiliki infrastruktur, sarana dan prasarana, serta SDM yang besar, mutahir, dan maju.

Baca Juga: Mendag Bahas Rencana Pengesahan Persetujuan Dagang Dengan DPR

“Jadi, tidak perlu menunggu viral dahulu di media, baru ditangani. Dalam konteks ini jangan sampai polisi dianggap kurang prediktif dan responsif,” ucapnya.

Kedua, lanjut Didik, kemungkinan masyarakat tidak meletakkan kepercayaan seluruhnya pada kepolisian karena menyangka integritas aparat kepolisian dalam melakukan penegakan hukum kurang independen, kurang transparan, masih babat pilih, dan masih pandang bulu.

Konsekuensinya, tutur dia, adalah ancaman jika aparat kepolisian diragukan profesionalitas dan akuntabilitasnya sehingga masyarakat merasa perlu dukungan melalui sosial media dahulu untuk memastikan upaya ketetapannya direspons kepolisian.

“Saya menyarankan agar Polri melakukan pengawasan dan pembinaan anggota untuk meminimalisasi potensi penyimpangan, penyalahgunaan kewenangan, dan kesewenang-wenangan,” tuturnya.

Dengan penegakan hukum yang independen, transparan, dan berkeadilan, tutur Didik, akan memastikan masyarakat meletakkan kepercayaan pada kepolisian seluruhnya.

Selain itu, masyarakat akan merasa terayomi oleh kepolisian dan tidak perlu mencari dukungan atau dukungan pada media sosial dalam mengakses kesamarataan hukum.

“Penting pula bagi kepolisian untuk memperkuat kebenaran, bukan membenarkan yang kuat,” ucapnya.

Dengan basis kekuatan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta SDM kepolisian yang begitu besar, mutahir, dan maju, menurut dia, ada yang salah jika polisi tidak sanggup prediktif, responsif, transparan, dan berkeadilan

Apabila Polri bisa memaksimalkan berbagai basis kekuatan tersebut, dia yakin mudah menemukan kesenjangan yang terjadi di internal, seperti integritas, keseluruhan, dan komitmen SDM.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya melakukan evaluasi guna menghilangkan stigma di masyarakat dengan timbulnya kejadian di medsos yang sering mengangkat pelanggaran dari personel kepolisian.

Sigit menerangi sejumlah kejadian di medsos, timbulnya tanda pagar (tagar/#)#PercumaLaporPolisi, kemudian tagar #1Hari1Oknum dan terbaru #NoViralNoJustice.

“Ini waktunya berbenah untuk melakukan hal yang lebih baik. Bagaimana kita melihat perkembangan medsos terkait dengan peristiwa yang di-upload. Ini menjadi tugas kita semua,” tutur Sigit saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi (Rakor Anev) Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri di Yogyakarta, yang disiarkan melalui platform YouTube Divisi Humas Polri, dipantau dari Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Terkait dengan tagar #NoViralNoJustice, Sigit mengatakan masyarakat membuat analogi dengan kasus yang diawali dengan diviralkan dibandingkan dengan kasus yang diawali dengan laporan dalam kondisi biasa.

Masyarakat, lanjut Sigit, melihat bahwa kasus yang diviralkan cenderung selesai dengan cepat. Bahkan, menimbulkan tagar #ViralForJustice. (mg4)

Tags: Didik MukriantoDPREvaluasi InternalKasus ViralPolri
Previous Post

Jelang HKSN 2021 di Babel, Mensos Ajak Semua Pihak Bergandengan Tangan Atasi Masos

Next Post

Hadapi Jebakan Tren Skin Paradox, DeBiuryn Luncurkan Salmon DNA Supr Serum untuk Kulit Cantik Sehat Alami

Related Posts

garis-polisi
Headline

Terkuak! Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Ternyata Sering Akses Dark Web

Senin, 10 November 2025 - 20:38
whoosh
Headline

Selidiki Whoosh, KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual Kembali ke Negara

Senin, 10 November 2025 - 20:23
WhatsApp Image 2025-11-10 at 16.29.26
Headline

Dukungan Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Meluas, IPW: Itu Bukan Kriminalisasi

Senin, 10 November 2025 - 16:50
WhatsApp Image 2025-11-10 at 13.56.04
Headline

Hilangnya Etika Politik dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 14:10
gerung
Headline

Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

Senin, 10 November 2025 - 13:05
tutut
Headline

Tanggapi Pro-Kontra Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ini Kata Mbak Tutut

Senin, 10 November 2025 - 12:51
Next Post
debiuryn

Hadapi Jebakan Tren Skin Paradox, DeBiuryn Luncurkan Salmon DNA Supr Serum untuk Kulit Cantik Sehat Alami

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.