• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

PK21 BKKBN Bisa Digunakan Percepat Turunkan Angka Stunting

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Senin, 8 November 2021 - 21:03
in Nasional
pk21 bkkbn turunkan stunting

Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal M Damanik dalam seminar bertema ‘Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif Menuju Indonesia Bebas Stunting’ yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (8/11/2021). Foto : Antara/Zubi Mahrofi

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan bahwa pendekatan keluarga menjadi strategi pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Stunting merupakan program prioritas nasional, dan pemerintah telah membuat berbagai strategi yang tertuang dalam rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga,” ujar Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal M Damanik dalam seminar bertema ‘Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif Menuju Indonesia Bebas Stunting’ yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (8/11/2021).

BacaJuga:

Alasan KPK Hanya Tampilkan Uang Rampasan Rp 883 Miliar dari Kasus Investasi Fiktif

Arah Baru Pembiayaan Nasional, Kemenkeu Godok Regulasi SPV dan Trustee

Mendagri dan Mensos Bahas Pengaktifan Kembali Puskesos dan Posyandu

Ia mengemukakan, tujuan strategi itu, di antaranya mengupayakan penurunan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Untuk mengakomodasi strategi itu, lanjut dia, BKKBN telah meluncurkan hasil Pendataan Keluarga 2021 (PK21). PK21 itu dapat digunakan berbagai pihak untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

“Dimana PK21 itu akan dapat dilihat keluarga- keluarga yang berisiko stunting, by name, by address di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Atasi Stunting Anak, Persepsi dan Budaya Jadi Tantangan Utama

Ia menambahkan, dalam rangka melaksanakan program percepatan penurunan stunting itu, pihaknya akan fokus kepada kelompok yang masih masuk dalam kategori bisa diintervensi, yakni orang berusia 1-5 tahun dengan prioritas 1-2 tahun.

Percepatan penanganan stunting ini, lanjut dia, juga akan diikuti dengan melakukan pendampingan keluarga beresiko stunting. Keluarga itu akan didampingi, mulai dari tingkat pusat sampai desa.

“Di tingkat pusat, terdiri dari para pengarah dan pelaksana, di provinsi gubernur menetapkan tim, demikian juga di tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa untuk menjalankan program- program percepatan penurunan stunting,” ujarnya seperti dilansir Antara, Senin (8/11/2021).

Di samping itu, Rizal juga mengatakan, dalam strategi percepatan penurunan stunting juga menekankan edukasi kepada pengantin atau calon pasangan usia subur.

“Ini menjadi bagian penting bagi mereka untuk memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana stunting, sehingga dapat mencegah stunting. jangan sampai nanti telah menikah, malah masuk dalam katagori stunting,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Rizal juga mengemukakan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kurang gizi kronis.

“Yang kasat mata dapat dilihat dari aspek tinggi badan, anak stunting lebih pendek dibandingkan anak seusianya yang jauh lebih tinggi,” katanya.

Namun demikian, kata Rizal, stunting bukan hanya masalah gangguan pertumbuhan tungkai kaki, sehingga si anak lebih pendek. Stunting juga menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan keseluruhan akibat kekurangan gizi kronis.

“Jadi bukan hanya persoalan tingginya saja, intinya persoalan stunting ini adalah bagaimana selama proses pertumbuhan embrio di dalam rahim seorang ibu selama 38 minggu ini akan mempengaruhi kehidupan di kemudian hari,” katanya.

Ia mengatakan, stunting dimulai sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Jika mengalami kekurangan gizi, bukan tidak mungkin akan mempengaruhi proses tumbuh kembang si embrio sejak hari pertama sampai 38 minggu di dalam rahim.

“Kondisi ini mempengaruhi proses pertumbuhan semua, terlebih juga mempengaruhi proses pertumbuhan sel saraf pusat dan juga yang lebih penting adalah pertumbuhan sel otak dalam tubuh bayi,” katanya.

Ia menyampaikan, jumlah sel yang rendah tentunya akan membatasi memori.

“Ini yang sangat kita kawatirkan karena akan memberikan dampak-dampak, mulai dari masalah kapasitas kemampuan untuk berpikir hingga produktivitas, sehingga bertolak belakang dengan harapan Indonesia Emas pada 2045,” katanya. (mg1)

Tags: bkkbnkeluarga berencanakependudukanstunting
Berita Sebelumnya

Penuhi Kebutuhan Internet Anak Muda Live.On Luncurkan Paket “Power Blast 75GB”

Berita Berikutnya

Signify Serukan Percepat Transisi Pencahayaan LED Terkoneksi yang Hemat Energi

Berita Terkait.

IMG_1564
Nasional

Alasan KPK Hanya Tampilkan Uang Rampasan Rp 883 Miliar dari Kasus Investasi Fiktif

Jumat, 21 November 2025 - 01:14
1000417029
Nasional

Arah Baru Pembiayaan Nasional, Kemenkeu Godok Regulasi SPV dan Trustee

Kamis, 20 November 2025 - 23:27
1000382283
Nasional

Mendagri dan Mensos Bahas Pengaktifan Kembali Puskesos dan Posyandu

Kamis, 20 November 2025 - 23:02
WhatsApp Image 2025-11-20 at 22.30.28
Nasional

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik dan Laju Pusat Data AI Indonesia

Kamis, 20 November 2025 - 22:38
1000063614
Nasional

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Seorang Pati dari Kementerian

Kamis, 20 November 2025 - 22:02
1000416900
Nasional

Menkomdigi Ingatkan Maraknya Disinformasi di Sektor Kesehatan di RRI Award

Kamis, 20 November 2025 - 21:31
Berita Berikutnya
signify Serukan Percepat Transisi

Signify Serukan Percepat Transisi Pencahayaan LED Terkoneksi yang Hemat Energi

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-16 at 18.44.180

    Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    951 shares
    Share 380 Tweet 238
  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4083 shares
    Share 1633 Tweet 1021
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    796 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    756 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Penipuan Online Melonjak, AMKI Tegaskan Peran Media dalam Mengawal Keamanan Transaksi

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.