• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Epidemiolog: Kasus Covid-19 Turun, tapi Masih Waswas

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Selasa, 14 September 2021 - 15:39
in Nasional
indoposco

Pasien Covid-19 di rumah sakit. Foto: Antara

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Epidemiolog Tri Yunis Miko Wahyono menegaskan, keputusan pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level sudah tepat. Namun, kebijakan tersebut harus diikuti dengan ukuran standar.

Ukuran standar tersebut, menurut dia, di antaranya jumlah testing standar satu per seribu populasi, kontak tracing pun standar.

BacaJuga:

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Cegah Bencana Terulang, Megawati Minta Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Sumatera

Menko Pangan: Tujuh Pabrik Pupuk Baru akan Dibangun di Indonesia

“Standar WHO 20, tapi sebaiknya 15 atau 10,” ungkap Tri Yunis Miko Wahyono dalam acara daring, Selasa (14/9/2021).

Menurut dia, dua indikator tersebut baru DKI Jakarta yang telah memenuhinya. Sementara daerah lainnya belum memenuhi. Baik testing atau kontak tracing mingguan atau harian.

“Bulan ini saya sepakat kasus di Indonesia turun. Tapi harus diukur dengan benar. Sebab kasus ditemukan masih mengalami penurunan dan kenaikan,” katanya.

“Data di kabupaten/ kota masih hancur. Semua harus distandarisasikan. Kan SK mendagri sudah standarisasikan itu,” imbuhnya.

Ia menyebut, standarisasi harus dilakukan oleh kabupaten/ kota. Sebab, merekalah yang memiliki wilayah. Sementara pusat dan provinsi tidak memiliki wilayah.

“Sejak akhir September 2020 data kita masih kacau balau. Ada penurunan oke, tapi kita masih waswas,” ujarnya.

“Ada penurunan sangat rendah sekali, tapi angka kematiannya masih kacau. Banyak kasus yang tidak terdeteksi, karena testing dan tracing kurang,” imbuhnya. (nas)

Tags: covid-19EpidemiologKasus Covid-19PPKM
Berita Sebelumnya

DPR Minta Asosiasi Pedagang Pasar Sweeping Penjualan Daging Anjing

Berita Berikutnya

Bareskrim Bantu Pengungkapan Pembunuhan Ibu-Anak di Subang

Berita Terkait.

tito
Nasional

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 02:20
mega
Nasional

Cegah Bencana Terulang, Megawati Minta Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 01:11
zulkifli
Nasional

Menko Pangan: Tujuh Pabrik Pupuk Baru akan Dibangun di Indonesia

Sabtu, 20 Desember 2025 - 00:30
rini
Nasional

Kementerian PANRB Siap Tata Kelembagaan Komite Otsus Papua

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:21
kkp
Nasional

Samudranaya, Jembatan KKP untuk Dekatkan KNMP ke Gen Z

Jumat, 19 Desember 2025 - 20:02
bbri
Nasional

BRI Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak

Jumat, 19 Desember 2025 - 19:19
Berita Berikutnya
indoposco

Bareskrim Bantu Pengungkapan Pembunuhan Ibu-Anak di Subang

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.