• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Taliban Menang, Tak Ada Bukti Picu Teror di Indonesia

Juni Armanto by Juni Armanto
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 23:05
in Nasional
Warga Indonesia yang pernah menjadi petempur di Afghanistan pada periode 1985-1992, Imron Byhaqi alias Abu Tholut dalam diskusi bertajuk “Dampak Kepemimpinan Taliban pada Aksi Terorisme di Indonesia” di Jakarta, Sabtu (21/8/2021). Foto : Antara/Genta Tenri Mawangi

Warga Indonesia yang pernah menjadi petempur di Afghanistan pada periode 1985-1992, Imron Byhaqi alias Abu Tholut dalam diskusi bertajuk “Dampak Kepemimpinan Taliban pada Aksi Terorisme di Indonesia” di Jakarta, Sabtu (21/8/2021). Foto : Antara/Genta Tenri Mawangi

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kemenangan Taliban di Afghanistan kemungkinan tidak akan memicu aksi terorisme di Indonesia karena tidak ada bukti-bukti yang mendukung dugaan tersebut. Demikian dikatakan beberapa pengamat dan praktisi pada acara diskusi yang berlangsung virtual di Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

“Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan kemenangan Taliban dan kaitan itu dengan aksi terorisme di Indonesia, karena tidak ada bukti empiris kemenangan gerakan di luar negeri memicu aksi terorisme di Indonesia dalam hal ini yang terkait Islam,” kata Imron Byhaqi alias Abu Tholut, WNI yang pernah menjadi petempur di Afghanistan pada periode sekitar 1985-1992.

Ia mencontohkan beberapa kemenangan gerakan Islam di luar negeri, misalnya kemenangan Revolusi Iran pimpinan Ayatollah Khomeini tidak langsung disambut gerakan teror di Indonesia.

Menurut Abu Tholut, aksi teror baru akan terjadi jika ada konflik, kezaliman, penjajahan, dan berita-berita duka.

“Biasanya gerakan kemenangan tidak memicu aksi apa-apa, karena aksi teror misalnya dipicu oleh berita-berita kekalahan, kezaliman, dan berita duka yang menimbulkan empati dan mereka yang punya sumbu pendek dan pikiran berlebihan kemudian berbuat aksi yang negatif,” terang Abu Tholut.

Tidak hanya itu, Taliban pada tahun lalu lewat Perjanjian Doha juga telah berkomitmen tidak akan membiarkan ada gerakan milisi asing, termasuk Al Qaeda beroperasi di Afghanistan. Taliban juga tidak akan membiarkan ada aktivitas yang membahayakan negara lain berlangsung di Afghanistan.

Perjanjian Doha merupakan kesepakatan damai yang diteken oleh Taliban dan Pemerintah Amerika Serikat pada 29 Februari 2020 di Doha, Qatar. Dalam perjanjian itu, AS sepakat akan menarik pulang pasukannya, menutup markas militer, dan mencabut sanksi ekonomi.

Sementara itu, Pengamat Keamanan Internasional Ali Abdullah Wibisono sepakat dengan pandangan Abu Tholut bahwa aksi terorisme biasanya dipicu oleh konflik.

Aksi terorisme terjadi karena ada konflik dan perpecahan, kata Ali Abdullah yang saat ini juga aktif mengajar di Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia dan Kajian Terorisme SKSG UI.

Ia mencontohkan serangan teror bom yang terkait dengan Islam terjadi di Indonesia sekitar 2002, sementara kelompok Mujahidin saat itu menang melawan faksi komunisme di Afghanistan pada 1994.

”Artinya, ada rentang enam sampai tujuh tahun yang memisahkan dua peristiwa tersebut,“ ujar Ali Abdullah dilansir Antara.

Ia pun menyebut banyak WNI eks petempur dì Afghanistan pada periode 1980-an sampai 1990-an saat kembali ke Indonesia menghabiskan waktunya untuk berdakwah, membina organisasi, dan berbisnis. (aro)

Tags: afghanistanradikalTalibanTeroris
Previous Post

11 Orang Terluka Akibat Ledakan di Margo City Depok

Next Post

Yuk Simak KRI Golok-688 yang Sulit Terdeteksi Radar Musuh

Related Posts

wakapolri
Nasional

Wakapolri Raih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari FH Unibraw

Minggu, 9 November 2025 - 22:53
mendes
Nasional

Dari Kampung Cikondang, Mendes Kampanyekan Lumbung Pangan dan Desa Adat

Minggu, 9 November 2025 - 20:24
tokoh-agama
Nasional

Tokoh Agama Dakwah Menyejukkan, Stafsus Menag: Tekan Angka Radikalisme

Minggu, 9 November 2025 - 20:13
soeharto
Nasional

Survei INSS: Mayoritas Publik Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Minggu, 9 November 2025 - 20:01
parlemen
Nasional

Delegasi Asia-Pasifik Tegaskan RI sebagai Pusat Gerakan Global untuk Palestina

Minggu, 9 November 2025 - 19:16
iklim2
Nasional

Islamic Relief Indonesia Gelar event Dialog Talanoa: Krisis Iklim Menghebat, Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Justru Rugikan UMKM

Minggu, 9 November 2025 - 19:11
Next Post
Yuk Simak KRI Golok-688 yang Sulit Terdeteksi Radar Musuh

Yuk Simak KRI Golok-688 yang Sulit Terdeteksi Radar Musuh

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    700 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.