• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Mengenal Jenis Hepatitis dan Penanggulangannya

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 28 Juli 2021 - 11:55
in Gaya Hidup
indoposco

Ilustrasi penyakit hepatitis. Foto: Antara/Shutterstock

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Hepatitis adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, bahkan lebih dari satu juta jiwa meninggal setiap tahunnya karena virus ini.

Tema Hari Hepatitis Sedunia tahun ini adalah “Hepatitis Tidak Bisa Menunggu”, untuk menyampaikan seruan urgensi sebagai upaya membebaskan masyarakat dunia dari hepatitis pada 2030.

BacaJuga:

Sambut Nataru, The Grove Suites by Grand Aston Menghadirkan “A Sparkling Noël Evening”

Morrissey Hotel Resmi Memulai Musim Festive Lewat Christmas Tree Lighting 2025

Sinaryo Jaelani Raih Mobil Pertamanya: Daihatsu Ayla Retro Future di GJAW 2025

Ada lima jenis hepatitis yang dikenal di dunia yakni A, B, C, D dan E. Kelima virus tersebut memiliki sejumlah perbedaan dalam penyebaran dan masalah kesehatan yang dihasilkannya.

Untuk lebih mengetahui tentang virus hepatitis, berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis, penyebab, gejala dan pengobatan mengutip laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Rabu.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah infeksi hati yang dapat dicegah dengan vaksin yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV ditemukan dalam tinja dan darah orang yang terinfeksi.

Hepatitis A sangat menular. Ini menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus bahkan dalam jumlah mikroskopis- melalui kontak pribadi yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui makan- makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Gejala hepatitis A dapat bertahan hingga 2 bulan termasuk kelelahan, mual, sakit perut, dan penyakit kuning. Hepatitis A kebanyakan tidak akan menjadi penyakit jangka panjang.

Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Hepatitis B

Ini adalah infeksi hati yang dapat dicegah dengan vaksin yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B menyebar ketika darah, air mani, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh orang yang tidak terinfeksi.

Hal ini bisa terjadi melalui kontak seksual, berbagi jarum suntik, alat suntik, atau dari ibu ke bocah dikala lahir. Tidak semua orang yang baru terinfeksi HBV memiliki gejala, tetapi bagi mereka yang mengalaminya, gejalanya bisa berupa kelelahan, nafsu makan buruk, sakit perut, mual, dan penyakit kuning.

Bagi sebagian besar orang, hepatitis B adalah penyakit jangka pendek. Namun bisa juga menjadi infeksi kronis jangka panjang yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa seperti sirosis atau kanker hati.

Risiko infeksi kronis terkait dengan usia saat terinfeksi. Sekitar 90 persen bayi dengan hepatitis B terus berkembang menjadi infeksi kronis, sedangkan orang dewasa yang terkena hepatitis B hanya 2-6 persen yang menjadi infeksi kronis.

Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Hepatitis C

Ini adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi.

Saat ini, kebanyakan orang terinfeksi virus hepatitis C dengan berbagi jarum suntik atau peralatan lain yang digunakan untuk menyiapkan dan menyuntikkan narkoba.

Untuk beberapa orang hepatitis C adalah penyakit jangka pendek, namun bagi yang lainnya akan menjadi infeksi kronis jangka panjang. Hepatitis C kronis dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, apalagi mengancam jiwa seperti sirosis dan kanker hati.

Orang dengan hepatitis C kronis kebanyakan tidak memiliki gejala dan tidak merasa sakit. Jika gejala muncul, seringkali merupakan tanda penyakit hati lanjut.

Tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, terutama penggunaan narkoba jarum suntik.

Melakukan tes hepatitis C sangatlah penting, karena perawatan dini dapat menyembuhkan pasien dalam 8 sampai 12 minggu.

Hepatitis D

Hepatitis D juga dikenal sebagai “hepatitis delta” yang merupakan infeksi hati oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang juga terinfeksi virus hepatitis B.

Hepatitis D menyebar ketika darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh seseorang yang tidak terinfeksi. Hepatitis D bisa menjadi infeksi akut jangka pendek atau menjadi infeksi kronis jangka panjang.

Hepatitis D dapat menyebabkan gejala parah dan penyakit serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati seumur hidup dan bahkan kematian. Orang dapat terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan atau dikenal sebagai” koinfeksi” atau terkena hepatitis D setelah pertama kali terinfeksi virus hepatitis B (dikenal sebagai” superinfeksi”).

Tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis D. Namun, pencegahan hepatitis B dengan vaksin hepatitis B juga melindungi terhadap infeksi hepatitis D.

Hepatitis E

Ini merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). HEV ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi.

Hepatitis E menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus- bahkan dalam jumlah mikroskopis. Di negara berkembang, orang paling sering terkena hepatitis E dari air minum yang terkontaminasi feses dari orang yang terinfeksi virus.

Di Amerika Serikat dan negara maju lainnya di mana hepatitis E jarang terjadi, seseorang bisa menderita sakit hepatitis E setelah makan daging babi mentah atau setengah matang, daging rusa, daging babi hutan, atau kerang.

Dulu, sebagian besar kasus di negara maju melibatkan orang yang baru saja bepergian ke negara- negara di mana hepatitis E biasa terjadi. Gejala hepatitis E dapat mencakup kelelahan, nafsu makan yang buruk, sakit perut, mual, dan penyakit kuning.

Namun, banyak orang dengan hepatitis E, terutama anak kecil, tidak menunjukkan gejala. Kecuali untuk hepatitis E kronis yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Kebanyakan orang akan pulih sepenuhnya dari penyakit tanpa komplikasi. Tidak ada vaksin untuk hepatitis E saat ini. (mg1)

Sumber: Antara

Tags: hepatitiskesehatan
Berita Sebelumnya

Pegiat Antikorupsi Sebut Sewa Aquarium dan Ikan Hias di Pemkot Serang Pemborosan Anggaran

Berita Berikutnya

Praveen/Melati Terhenti di Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020

Berita Terkait.

ASTON
Gaya Hidup

Sambut Nataru, The Grove Suites by Grand Aston Menghadirkan “A Sparkling Noël Evening”

Selasa, 2 Desember 2025 - 21:25
natal
Gaya Hidup

Morrissey Hotel Resmi Memulai Musim Festive Lewat Christmas Tree Lighting 2025

Selasa, 2 Desember 2025 - 16:16
1000439089 (10)
Gaya Hidup

Sinaryo Jaelani Raih Mobil Pertamanya: Daihatsu Ayla Retro Future di GJAW 2025

Selasa, 2 Desember 2025 - 13:03
1000438753
Gaya Hidup

LEPAS L8 Jadi Sorotan Utama di GJAW 2025, SUV Premium dengan Teknologi Canggih dan Desain Elegan

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:36
1000438699
Gaya Hidup

Setiap Napas Berharga: Mari Peduli Pasien Hipertensi Paru di Indonesia

Selasa, 2 Desember 2025 - 09:54
pen
Gaya Hidup

Siap Rilis Album, ENHYPEN Siap Comeback di Bulan Januari

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:22
Berita Berikutnya
Praveen/Melati Terhenti di Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020

Praveen/Melati Terhenti di Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    794 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Gary Iskak Tutup Usia, Diduga Alami Kecelakaan

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.