• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Pembelajaran Tatap Muka Perlu Pengawasan Ketat

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 16 Juni 2021 - 00:05
in Nasional
Sosiolog pendidikan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono. Foto: (ANTARA)

Sosiolog pendidikan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono. Foto: (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Sosiolog pendidikan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono mengingatkan perlunya pengawasan ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Harus ada pengawasan ketat sebelum pelaksanaan dan juga selama pelaksanaan PTM guna memastikan protokol kesehatan telah terlaksana dengan baik,” kata Nanang seperti dikutip Antara, Selasa (15/6/2021).

BacaJuga:

Mendagri dan Mensos Bahas Pengaktifan Kembali Puskesos dan Posyandu

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik dan Laju Pusat Data AI Indonesia

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Seorang Pati dari Kementerian

Dia menjelaskan bahwa dengan adanya pengawasan yang ketat dan dilakukan secara berkala maka diharapkan seluruh pihak khususnya sekolah akan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Tujuannya untuk menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, jangan sampai lengah karena tidak ada kontrol yang ketat,” katanya.

Selain itu, katanya, pemerintah juga perlu memastikan kesiapan sarana dan prasarana masing-masing sekolah sebelum pelaksanaan PTM terbatas. “Jika PTM terbatas dilakukan secara serentak maka perlu memastikan kesiapan seluruh sekolah,” katanya.

Sementara itu dia juga menambahkan bahwa kebutuhan terhadap PTM terbatas memang cukup mendesak karena dinilai lebih optimal bila dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh secara virtual. “Kendati demikian beberapa upaya mitigasi memang perlu dilakukan agar PTM terbatas ini dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Menurut dia, wacana PTM terbatas secara serentak perlu diapresiasi agar tidak ada ketimpangan hasil pembelajaran, dengan catatan harus dipersiapkan dengan matang terutama terkait dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Sementara itu seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah mengizinkan dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani empat menteri. Diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Agama (Menag).

Dalam SKB tersebut, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022.

SKB juga mengatur sejumlah pertimbangan seperti tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayahnya, kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai yang dipersyaratkan dalam daftar periksa lalu akses terhadap sumber belajar atau kemudahan belajar dari rumah dan psikososial peserta didik.

Pelaksanaan PTM harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dilakukan dengan sistem bergantian atau shift. (wib)

Tags: pembelajaran tatap mukapendidikanPerlu PengawasanPTMsekolah tatap muka
Berita Sebelumnya

BKN Sebut Hasil TWK Merupakan Rahasia Negara

Berita Berikutnya

Soal Kasus Korupsi Benih Jagung, Kejati Lampung Tunggu Hasil Audit BPK

Berita Terkait.

1000382283
Nasional

Mendagri dan Mensos Bahas Pengaktifan Kembali Puskesos dan Posyandu

Kamis, 20 November 2025 - 23:02
WhatsApp Image 2025-11-20 at 22.30.28
Nasional

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik dan Laju Pusat Data AI Indonesia

Kamis, 20 November 2025 - 22:38
1000063614
Nasional

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Seorang Pati dari Kementerian

Kamis, 20 November 2025 - 22:02
1000416900
Nasional

Menkomdigi Ingatkan Maraknya Disinformasi di Sektor Kesehatan di RRI Award

Kamis, 20 November 2025 - 21:31
1000416877
Nasional

Imbas Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM

Kamis, 20 November 2025 - 21:08
1000416871
Nasional

Pohon Tumbang Jadi Bukti Pemprov Jakarta Lalai Lindungi Warga

Kamis, 20 November 2025 - 20:48
Berita Berikutnya
Soal Kasus Korupsi Benih Jagung, Kejati Lampung Tunggu Hasil Audit BPK

Soal Kasus Korupsi Benih Jagung, Kejati Lampung Tunggu Hasil Audit BPK

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4083 shares
    Share 1633 Tweet 1021
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    951 shares
    Share 380 Tweet 238
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    796 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    756 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Penipuan Online Melonjak, AMKI Tegaskan Peran Media dalam Mengawal Keamanan Transaksi

    659 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.