• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Orang Tua Sebaiknya Atur Waktu Main Anak saat Puasa

Redaksi by Redaksi
Rabu, 28 April 2021 - 12:23
in Gaya Hidup
Ilustrasi. Foto: Safar/INDOPOSCO.ID

Ilustrasi. Foto: Safar/INDOPOSCO.ID

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dokter spesialis anak dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A dari Universitas Indonesia menganjurkan orang tua untuk mengatur jadwal bermain anak saat Ramadhan agar buah hati tidak kehabisan energi dan kuat berpuasa.

Setelah sahur dan shalat subuh, buah hati boleh dibiarkan untuk tidur sejenak sebelum jadwal sekolah dimulai. Setelah shalat subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan anak jalan dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga.

“Biarkan mereka bermain satu jam sebelum Maghrib,” kata dr. Ayi Dilla yang merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu dalam siaran resmi seperti dilansir Antara, Rabu (28/4/2021).

Ketika anak mulai berlatih puasa saat Ramadhan, tubuh mereka menyesuaikan diri terhadap rasa lapar. Orangtua mungkin akan melihat anak-anak merasa lemas dan mengantuk. Beri anak waktu untuk tidur siang, namun jangan sampai berlebihan.

“Tawarkan anak aktivitas seperti belajar mengaji, membaca buku, mewarnai, atau aktivitas yang menyenangkan lainnya,” ujar dia.

Ajari anak puasa secara bertahap sesuai umurnya. Ayi mengatakan sebetulnya tidak ada patokan baku kapan waktu yang tepat bagi anak untuk berpuasa. Anak balita pun boleh berpuasa. Hanya saja, sebaiknya seorang anak dapat berpuasa secara bertahap, tidak langsung puasa sampai Maghrib.

“Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan. Sedangkan, usia 5-7 tahun dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya. Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka,” katanya.

Oleh karena itu, sesuaikan waktu berbuka sesuai kemampuan anak. Ketika baru berlajar puasa, balita yang biasanya sarapan pukul 07.00 bisa diajari untuk menunda hingga pukul 09.00 atau 10.00. Setelah sarapan yang tertunda, ajak balita lanjut berpuasa hingga boleh makan lagi pukul 15.00, kemudian lanjut lagi berbuka puasa bersama pada Maghrib.

Dia mengatakan pada umumnya, hal-hal yang membuat anak lemah saat berpuasa adalah karena anak berpuasa tidak bertahap sesuai kemampuannya. Anak yang berusia di bawah usia 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa. Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah.

“Maka dari itu, agar anak tetap fit dan tidak lemas, lakukan durasi puasa secara bertahap. Jika tidak kuat, silahkan berbuka puasa karena anak-anak hukumnya belum wajib berpuasa.”

Dia menambahkan bahwa jika balita masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran. Dalam satu bulan, balita mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar. Bahkan bisa jadi di akhir Ramadhan mereka mampu tidak sarapan hingga pukul 12 siang.

Saat berbuka puasa, dia menyarankan orangtua memberi asupan seperti kurma atau sup buah untuk mengganti kalori yang hilang. Setelah shalat Maghrib, berikan anak makan besar. Lalu, setelah shalat tarawih, anak bisa diberi kudapan bergizi seperti kroket atau risoles.

Dokter memberikan kiat untuk orangtua yang ingin mendorong anak termotivasi untuk berpuasa. Memberikan hadiah sederhana agar anak bersemangat boleh-boleh saja, seperti membuat makanan atau minuman favorit untuk berbuka puasa. Tanamkan juga keinginan berpuasa dalam hati anak-anak dengan cara memberikan pendidikan agama secara tersirat.

Kemudian, beri anak pengenalan sederhana mengenai manfaat puasa untuk kesehatan, seperti untuk memperbaiki sel-sel kekebalan tubuh yang rusak agar ia tidak mudah sakit sehingga ia bisa belajar dan bermain lebih lama. Hal ini terjadi karena pada saat berpuasa, sistem kekebalan di dalam tubuh akan menghemat energi dengan cara meregenerasi sel-sel kekebalan tubuh yang rusak atau sudah tua untuk diganti dengan sel imunitas yang baru.

“Dengan memahami manfaat puasa untuk kesehatan, anak-anak tentu akan lebih bersemangat dalam menjalankan puasa,” kata Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Barat itu.

Orangtua juga bisa menumbuhkan semangat kompetitif. Misalnya, orangtua bisa memberi contoh kepada si kecil mengenai teman-teman seusianya yang sudah mulai berpuasa. Dengan hal seperti ini, si kecil tentu akan kembali bersemangat dan tidak mau kalah dengan teman-temannya yang sudah mulai berpuasa. Terakhir, proses itu penting jadi ajakan puasa secara bertahap. (bro)

Tags: jadwal bermain anakpuasaRamadan
Previous Post

Lonjakan Harga Gila-gilaan, Investor Jadi Tertarik Kripto

Next Post

IFAD Surprise AWR Kementan Monitor 5.733 Balai Penyuluhan Pertanian

Related Posts

17620724355888788044155029265874
Gaya Hidup

Di tangkap Polisi, Onad Mengaku Menyesal Pakai Narkoba

Minggu, 2 November 2025 - 18:08
17620723466252697627814545945412
Gaya Hidup

Polisi Masih Dalami Pengakuan Onad Pakai Narkoba

Minggu, 2 November 2025 - 16:36
17620720577871573078686512938752
Gaya Hidup

Artis Onad Diduga Dapat Narkoba dari Pemasok KR

Minggu, 2 November 2025 - 15:35
IMG-20251102-WA0003
Gaya Hidup

“Miracle Runway” di JFW 2026: Transformasi 9 Perempuan Hebat Melawan Ageism dengan Gaya

Minggu, 2 November 2025 - 14:45
WhatsApp Image 2025-11-02 at 13.54.27
Gaya Hidup

ROSA Pendamping Cerdas Spesialis Ortopedi, Bukan Robot Pengganti Dokter

Minggu, 2 November 2025 - 14:21
lari
Gaya Hidup

Risiko Cedera Lari Ditentukan Kondisi Individu, Begini Penjelasan Ahli

Sabtu, 1 November 2025 - 23:13
Next Post
Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia Ivan Cossio (kiri) menyerahkan cenderamata kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Kementan

IFAD Surprise AWR Kementan Monitor 5.733 Balai Penyuluhan Pertanian

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    966 shares
    Share 386 Tweet 242
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Ampas Teh

    719 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Kepala BNN Ajak Generasi Muda Jadi Pejuang Anti-Narkoba

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.