• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Ini Wilayah Indonesia yang Cocok untuk Produksi Garam

Redaksi Editor Redaksi
Jumat, 19 Maret 2021 - 22:57
in Ekonomi
indoposco

Ilustrasi. Foto: Instagram/@fajarhw

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Guru besar Teknik Kimia dari Universitas Indonesia, Prof. Misri Gozan menyatakan, mayoritas wilayah Indonesia memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, yakni 50-90 persen.

“Makin tinggi angka humiditas, maka semakin sulit melakukan penguapan air laut,” ucapnya kepada media, Jumat (19/3/2021).

BacaJuga:

Dukung UMKM Naik Kelas, PGN Hadirkan 9 Pelaku Usaha Binaan di Surabaya Fashion Parade 2025

Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta Pengguna: Komitmen Digitalisasi Ekosistem Emas dan Inklusi Finansial

Kemendagri Minta Pemda Kendalikan Kenaikan Harga Pangan untuk Tekan Inflasi

Namun, ada wilayah Indonesia yang cocok untuk menghasilkan garam. Daerah terbaik untuk produksi garam di lahan terbuka adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebab, provinsi ini memiliki tingkat kelembaban yang sangat rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

“Selain tingkat kelembaban yang sangat rendah, waktu musin kering lebih panjang di NTT,” katanya.

Ia menjelaskan, ada metode pengolahan garam di Indonesia yang dapat menghasilkan garam untuk kebutuhan industri. Untuk menghasilkan garam bermutu, panen garam bisa dilakukan setelah lahan garam terbentuk tumpukan garam (salt crystal table) yang cukup tinggi.

“Pengelolaan dimulai dari penyediaan air baku (air tua) yang bersih untuk menghasilkan garam kadar NaCl lebih dari 96 persen,” kata Prof. Misri.

Dijelaskannya, mayoritas pengolahan lahan garam pada saat ini dilakukan secara tradisional dengan lahan yang sempit. Lahan tersebut digunakan bergantian dengan tambak udang/bandeng hingga sawah padi.

Pada saat panen, para petani garam tidak sabar menunggu menuai garam yang masih kotor. Hal ini karena petani garam terdesak untuk pemenuhan uang untuk kebutuhan rumah tangga, karena umumnya petani garam menyewa lahan (hutan) dan sudah terikat ijon dengan pihak-pihak tertentu.

“Di sisi lain, sering pengijon tidak menghargai pula perbedaan garam baik dan garam mutu rendah dengan kadar NaCl kurang dari 90 persen,” tuturnya.

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) PT Garam, Achmad Ardianto mengatakan, petani garam maupun PT Garam belum dapat menghasilkan garam secara konsisten untuk kebutuhan industri selain industri aneka pangan. Industri yang dimaksud adalah chlor alkali plant (CAP).

“Cara menghasilkan garam di lokal melalui pertanian melalui cara manual. Sedangkan garam impor dihasilkan dengan proses mekanisasi, yakni industrialisasi penghasil garam, proses dengan mekanik, masa panen lebih panjang, sehingga mutu lebih konsisten,” ujarnya pada acara Kompas Bisnis, Kamis (18/3/2021). (arm)

Tags: garampetani garamproduksi garampt garam
Berita Sebelumnya

Main Sepakbola, Bupati Kolaka Timur Meninggal

Berita Berikutnya

Masyarakat Diimbau Tak Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid di Medsos

Berita Terkait.

pgn
Ekonomi

Dukung UMKM Naik Kelas, PGN Hadirkan 9 Pelaku Usaha Binaan di Surabaya Fashion Parade 2025

Selasa, 18 November 2025 - 11:01
tring
Ekonomi

Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta Pengguna: Komitmen Digitalisasi Ekosistem Emas dan Inklusi Finansial

Selasa, 18 November 2025 - 10:52
1000335046 (1)
Ekonomi

Kemendagri Minta Pemda Kendalikan Kenaikan Harga Pangan untuk Tekan Inflasi

Selasa, 18 November 2025 - 06:18
1000409968
Ekonomi

Kementerian Ekraf Ingin Pasar Gim Lokal Dimonetasi ke Global

Senin, 17 November 2025 - 22:43
1000409484
Ekonomi

ISRF 2025 Resmi Dibuka: Indonesia Dorong Transformasi Beras Rendah Karbon di Tingkat Global

Senin, 17 November 2025 - 20:17
phe
Ekonomi

PHE Catat Produksi Migas 1,03 MMBOEPD hingga Triwulan III 2025

Senin, 17 November 2025 - 17:57
Berita Berikutnya
indoposco

Masyarakat Diimbau Tak Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid di Medsos

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4049 shares
    Share 1620 Tweet 1012
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2777 shares
    Share 1111 Tweet 694
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    870 shares
    Share 348 Tweet 218
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    762 shares
    Share 305 Tweet 191
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    741 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.