INDOPOSCO.ID – Matahari baru saja naik, udara pagi terasa sejuk menyegarkan. Tampak dari kejauhan kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta mulai ramai pengunjung. Mereka memanfaatkan libur akhir pekan untuk sekedar berolahraga. Terlihat di antara para pejalan kaki, para pesepeda dengan semangat menyusuri taman di sekitaran pintu masuk TMII.
”Kita beristirahat dulu di sini,” teriak salah satu pesepeda sembari menepi.
Satu persatu pesepeda yang tergabung dalam Paguyuban Onthel Piets Taman Mini ini pun menepi. Mereka tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan menggenakan masker.
”Sejak pandemi kami membatasi kegiatan gowes dalam jumlah banyak. Ini paling banyak 15-20 orang. Dan kita tetap terapkan Prokes dengan menjaga jarak dan memakai masker,” ujar Ketua Paguyuban Onthel Piets Taman Mini (POPTM) Yasa kepada indoposco.id, Minggu (7/3/2021).
Kendati anggota mayoritas para lanjut usia (lansia), paguyuban onthel ini kerap mengadakan kegiatan gowes hingga luar Jakarta, seperti Lampung, Karanwang dan daerah lainnya setiap tiga bulan sekali.
Tak jarang anggota paguyuban yang memakai pakaian tradisional hingga pakaian tuan-tuan Belanda, menjadi magnet para pengguna jalan lainnya.
”Kegiatan gowes luar kota sementara kita tunda, karena beberapa anggota terpapar Covid-19,” bebernya.
Yasa menuturkan, Gowes Minggu pagi hanya sekedar berolahraga. Setelah tiba di basecamp di TMII, anggota pun bergegas pulang.
”Jadi gowes minggu pagi tetap, tapi kita tidak kumpul-kumpul. Paling tiba di basecamp kemudian kita keliling TMII dan kembali ke rumah masing-masing,” kata Yasa.
Kendati hanya sepekan sekali, gowes Minggu pagi cukup memberi kebugaran. Apalagi banyak anggota paguyuban berasal dari luar Jakarta. ”Kalau rumag anggota sih banyak yang dari Pondok Gede, Bekasi dan Jakarta. Untuk tiba di TMII mereka sudah menggowes sepeda lebih dari 1 jam. jadi cukup untuk olahraga,” terangnya.
Sejak pandemi anggota Paguyuban Onthel Piets Taman Mini sekitar 20 persen terpapar Covid-19. Bahkan, beberapa di antaranya meninggal dunia.
”Jadi kami biaya untuk kegiatan luar kota kita salurkan ke donasi peduli kawan. Donasi ini kami berikan kepada anggota yang terpapar Covid-19 dan anggota yang sangat membutuhkan,” terangnya.
Yasa menyebut, donasi peduli kawan disalurkan melalui media sosial (medsos) Paguyuban Onthel Piets Taman Mini. Dan donasi tersebut berasal dari anggota secara sukarela.
”Jadi kita saling berkabar informasi melalui group WA. Apabila ada yang terpapar atau membutuhkan kita salurkan. Nilainya pun hanya Rp500-Rp1 juta,” bebernya.
Kendati jarang melakukan kopi darat, Yasa berpesan kepada anggota paguyuban tetap menjaga silaturahmi dan menebarkan persaudaran. Dan tetap patuh menerapkan prokes di masa Pandemi Covid-19.
”Kita tetap mengedepankan Prokes dan jangan paksakan diri untuk gowes jauh untuk berkumpul. Kangen cukup obati melalui medsos. Intinya Paguyuban Onthel Piets Taman Mini tetap bersatu,” ujarnya. (nas)
			
			








