INDOPOSCO.ID – Pemerintah terus mendorong program kampus mengajar. Program tersebut mengajak dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa untuk berkontribusi pada kegiatan belajar mengajar di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Paristiyani Nurwardani mengatakan, ada empat kampus dengan pendaftar terbanyak program kampus mengajar. Yakni Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
“Kampus mengajar memanggil dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa insan dikti untuk berkontribusi membuat perubahan sambil mengembangkan diri beradaptasi dengan teknologi dan berkreasi,” ujar Paristiyani Nurwardani dalam keterangan, Minggu (14/2/2021).
Ia menyebut, kampus mengajar merupakan program hak belajar tiga semester di luar program studi (Prodi). Program ini mengajak para mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar Sekolah Dasar 3T berkontribusi membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
“Sebanyak 24 ribu desa belum terkoneksi internet sehingga pembelajarannya tertinggal. Harus ada kerja sama dan gotong royong yang baik agar tidak ada anak yang tertinggal, termasuk anak-anak di daerah 3T dengan sekolah dasar bet akreditasi C,” katanya.
Ia mengapresiasi pada seluruh perangkat yang telah berkontribusi pada sosialisasi Kampus Mengajar. “Saya sangat bangga bahwa peluncuran Kampus Mengajar disambut dengan sangat antusias. Tidak disangka ada 6 ribu peserta yang mengikuti sosialisasi Kampus Mengajar angkatan 1 tahun 2021,” bebernya. (nas)








