• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Guru Besar Termuda yang Bersahaja Itu Telah Tiada

Redaksi by Redaksi
Sabtu, 6 Februari 2021 - 16:12
in Headline
Prof Firmanzah SE MM M Phil PhD. Foto: feb.ui.ac.id

Prof Firmanzah SE MM M Phil PhD. Foto: feb.ui.ac.id

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Wafatnya Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) Prof Firmanzah pada Sabtu (6/2/2021) ini meninggalkan duka yang mendalam bagi para kolega di Universitas Indonesia (UI). Almarhum dimakamkan usai salat Dzuhur. Sebelumnya, jasad Firmanzah disemayamkan di kediamannya, Taman Parahyangan Golf Jalan Situ Indah Golf No 12 Sentul Selatan, Bogor, Jawa Barat.

Rekan dekat almarhum sesama dosen di FEB UI Doktor Rizal E Halim merasa sangat terpukul dengan kepergian Prof Firmanzah yang dikenalnya sebagai sosok intelektual muda yang rendah hati dan bersahaja.

Beliau, lanjur dia, salah satu putera terbaik bangsa ini. “Sosok yang cerdas, santun, rendah hati dan kaya wawasan. Beliau guru sekaligus sahabat baik saya dalam keadaan suka maupun duka,” katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (6/2/2021).

Almarhum merupakan Dekan termuda di FEB UI di usia 32 tahun dan menjadi Guru Besar FEB UI yang termuda pada usia 33 tahun.

Devie Rahmawati yang menjadi kolega almarhum di Humas UI pada 2008 mengenal sosok Prof Firmanzah sebagai sosok intelektual muda yang secara personal dan profesional telah menunjukkan keanggunan sekaligus kekuatan dari kecerdasan yang dibalut kebersahajaan.

“Beliau meraih gelar guru besar yang termuda,” tandasnya.

Sebuah pencapaian yang menjadi inspirasi banyak ilmuwan muda Indonesia. “Tidak hanya itu Mas Fiz, kami biasa memanggilnya, juga mampu menduduki posisi manajerial sebagai dekan di usia yang juga sangat muda,” kata Devie lagi.

“Secara personal beliau ialah sosok yang tidak pernah lelah untuk belajar,” ujarnya.

Devie menilai almarhum Prof Firmanzah selalu menunjukkan kerendahan hati dengan segala prestasi dan pencapaiannya. Tidak hanya itu, beliau juga mampu menunjukkan penghormatan kepada para kawan, kolega, rekan kerja, dan media.

“Secara profesional juga telah membukakan jalan optismisme bagi kaum muda civitas akademika untuk bisa menorehkan jejak keberhasilan di berbagai sektor,” katanya.

Prof Firmanzah menjadi panutan nyata lewat karya karya buku dan ilmiahnya, bagi kaum muda untuk terus melahirkan pemikiran dan program yang positif. “Beliau juga aktif memberikan masukan kepada negara sebagai staf khusus di masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” katanya.

Prof Firmanzah SE MM M Phil PhD lahir pada 7 Juli 1976. Terakhir beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan pernah menjabat sebagai Dekan termuda di Fakultas Ekonomi & Bisnis UI di usia 32 tahun (2009-2012).

Sebelum menjadi Dekan, beliau telah lebih dahulu menjabat sebagai Wakil Kepala Program Pascasarjana Ilmu Manajemen FEUI. Kemudian, menjadi Kepala Kantor Komunikasi UI pada periode 2008-2009. Beliau juga menjadi guru besar termuda di usia 33 tahun.

Pria kelahiran Kota Pahlawan, Surabaya ini tidak hanya juga seorang pengajar di Tanah Air, tetapi juga menjadi visiting professor di beberapa universitas di luar negeri seperti Universite de Science et Technologie de Lille I, Universite de Pau et des Pays de l’adour, dan Universite de Grenoble II, University of Nanchang, China, Amos Tuck Business School, USA.

Selain menekuni keilmuan manajemen, Prof Fiz juga kerap memperhatikan dan menulis tentang fenomena sosial politik yang berkembang di masyarakat. Beberapa karya monumental beliau yang dinikmati oleh para mahasiswa di seluruh nusantara ialah Marketing Politik.

Buku-buku tersebut antara lain Pemahaman dan Realitas (2007), Globalisasi : Sebuah Proses Dialektika Sistemik, Mengelola Partai Politik (2007): Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi (2008)

Almarhum ialah sosok paripurna yang menorehkan kenangan mendalam. Selamat jalan Prof Fiz, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisiNya.

Semoga amal dan ilmu yang ditinggalkan akan terus mengalirkan pahala dan teladan bagi generasi yang ditinggalkan. (yah)

Tags: dukakampusui
Previous Post

Mau Hiburan di Rumah Tanpa Bosan? Coba Saja Seri PMA Terbaru

Next Post

Winarno Tohir Mangkat, Petani-Nelayan Berduka

Related Posts

SMAN-72
Headline

Gegana Temukan 7 Bom di SMAN 72: 4 Meledak, 3 Aktif Diamankan

Selasa, 11 November 2025 - 23:54
KPK Geledah Ruang Kerja Bupati Ponorogo
Headline

KPK Geledah Ruang Kerja Bupati Ponorogo

Selasa, 11 November 2025 - 16:26
garis-polisi
Headline

Terkuak! Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Ternyata Sering Akses Dark Web

Senin, 10 November 2025 - 20:38
whoosh
Headline

Selidiki Whoosh, KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual Kembali ke Negara

Senin, 10 November 2025 - 20:23
WhatsApp Image 2025-11-10 at 16.29.26
Headline

Dukungan Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Meluas, IPW: Itu Bukan Kriminalisasi

Senin, 10 November 2025 - 16:50
WhatsApp Image 2025-11-10 at 13.56.04
Headline

Hilangnya Etika Politik dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 14:10
Next Post
Winarno Tohir Mangkat, Petani-Nelayan Berduka

Winarno Tohir Mangkat, Petani-Nelayan Berduka

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2549 shares
    Share 1020 Tweet 637
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    710 shares
    Share 284 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    670 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    660 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.