PDIP Buka Diri Koalisi dengan Semua Parpol di Pilkada Jakarta 2024

INDOPOSCO.ID – Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan, partainya membuka diri untuk menjalin kerja sama politik dengan partai lain dalam Pilkada Jakarta 2024. Namun, belum diungkapkan secara gamblang lebih condong dengan partai Koalisi Perubahan atau Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Tentu yang ruang dan peluang kerja samanya lebih besar,” kata Hendrawan melalui gawai, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Menurutnya, kondisi perpolitikan masih dinamis hingga mendekati tenggat pendaftaran bacagub – bacawagub ke KPU yang jatuh pada pekan ketiga Agustus 2024. Artinya komunikasi politik masih terus dilakukan.
“Masih serba mungkin. Komunikasi terus dilakukan, belum final,” ujar anggota Komisi XI DPR itu.
Paling penting dapat menyamakan visi – misi antarpartai politik jika hendak menjalin koalisi. “Semua parpol. Tentu ada yang lebih diprioritaskan sesuai arah kerja sama yang dituju,” jelas Hendrawan.
PDIP sempat melirik Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta 2024. Ketertarikan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat ditanya soal kans nama Anies di internal partainya.
“Menarik juga Pak Anies,” ucap Puan terpisah saat ditemui di kompleks parlemen, Selasa (4/6/2024).
Pertarungan Pilkada 2024 seakan mengulang kondisi ketika pesta demokrasi Pilpres 2204. Kala itu, PDIP dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pisah jalan karena berbeda pilihan dukungan.
Analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting memperkirakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan merapatkan barisan memberi dukungan terhadap Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. Jika itu terjadi, kemungkinan diikuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Nah, ini (Anies) kemungkinan akan mendapat dukungan dadi PDIP. Kalau PDIP mendukung Anies kemungkinan juga PKB mengikuti,” nilai Ginting melalui gawai, Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Sebab, partai berlambang kepala banteng itu akan melawan calon yang didukung penguasa. Sehingga menjadikan partai-partai tersebut kemungkinan bisa bersatu di Pilkada Jakarta.
Kondisi tersebut tak terlepas dari dampak perhelatan Pilpres 2024. Hubungan PDIP dan Jokowi telah pisah jalan karena berbeda dukungan.
“Melihat sasaran adalah “musuh” bukan Anies, tapi adalah orang yang didukung oleh Jokowi. Jadi “musuhnya” PDIP ini adalah Jokowi, Anies tidak disukai Jokowi, maka PDIP akan membackup Anies,” imbuh Ginting. (dan)