Unggahan Jay Idzes Usai Kekalahan Telak Lawan Jepang Jadi Sorotan
INDOPOSCO.ID – Timnas Indonesia harus menelan pil pahit di Osaka, Jepang. Di hadapan puluhan ribu suporter Jepang di Suita City Stadium, Garuda dibantai 0-6 tanpa mampu melepaskan satu pun tembakan. Meski hasil itu tak menggoyahkan langkah Indonesia ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, rasa kecewa tetap membekas.
Pelatih Patrick Kluivert memilih merotasi skuad, namun hasilnya jauh dari harapan. Kekalahan tersebut menjadi alarm keras jelang fase berikutnya, di mana lawan-lawan akan semakin berat dan tekanan makin besar.
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes mengambil tanggung jawab penuh. Melalui unggahan di akun media sosialnya, Idzes menyampaikan permintaan maaf menyentuh hati kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Saya ingin meminta maaf kepada seluruh negeri Indonesia,” tulis Idzes dikutip dari unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (12/6/2025).
“Kita bisa dan harus melakukan jauh lebih baik daripada yang kita tunjukkan tadi malam. Kami memiliki tim hebat dengan banyak potensi, tetapi akan membutuhkan waktu untuk membangun. Saya benar-benar percaya bahwa dengan tim ini, kita dapat mencapai hal-hal hebat,” lanjutnya.
Tak hanya menyampaikan maaf, Idzes juga menunjukkan semangat dan keyakinan untuk bangkit. Ia mengajak seluruh suporter Tanah Air untuk tetap bersama tim di saat sulit seperti ini.
“Sebagai sebuah tim, kami pasti memiliki pendukung terbaik di dunia. Tapi kami butuh kesabaranmu. Tolong terus mendukung kami sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan ini bersama-sama di jalan kami menuju kehebatan,” pinta pemain bertahan Venezia itu.
Unggahan pemain yang akrab disapa Bang Jay oleh warganet itu langsung menjadi sorotan. Mayoritas netizen tetap memberi dukungan penuh kepaada Timnas Inodesia demi bisa meraih hasil maksimal di ronde keempat agar bisa lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.
Meski babak ini berakhir dengan luka, mimpi Garuda belum usai. Perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar di ronde keempat. Dengan kerja keras, waktu, dan kepercayaan publik, bukan mustahil sejarah baru akan terukir. (her)
