MotoGP 2025: Marc Marquez di Persimpangan Cinta Ibu dan Ambisi Samai Rekor Valentino Rossi

INDOPOSCO.ID – Musim 2025 menjadi babak baru dalam kisah luar biasa Marc Marquez.
Setelah bertahun-tahun berkutat dengan cedera dan ketidakpastian, sang juara dunia delapan kali kini kembali menjadi pusat perhatian.
Mengenakan seragam tim Lenovo Ducati, Marquez kini untuk sementara kembali ke puncak klasemen MotoGP, posisi yang terakhir ia nikmati pada 2019. Namun di balik keberhasilan itu, terselip kisah keluarga yang unik dan mengharukan.
Dalam wawancara eksklusif dengan BBC, Marquez mengungkapkan bahwa meski ia menjadi ikon balap dunia, ibunya Roser Alenta justru lebih sering mendukung adiknya, Alex Marquez.
“Ibu saya bilang, ‘Kamu sudah cukup menang, sekarang biarkan saudaramu yang menang’,” kata Marc sambil tertawa seperti dikutip dari La Gazzetta Dello Sport, Jumat (30/5/2025).
Sebuah candaan yang mencerminkan kehangatan dan kebersamaan keluarga Marquez, yang kini menorehkan sejarah sebagai kakak-beradik yang berada di posisi satu dan dua klasemen sementara MotoGP musim 2025.
Performa mereka memang luar biasa. Marc telah mengantongi enam kemenangan Sprint dan tiga balapan utama. Sementara Alex, yang membela tim Gresini, sudah mencatat satu kemenangan di masing-masing kategori.
“Kami sedang hidup dalam mimpi. Kami sangat dekat dan saling mendukung. Tujuan kami adalah saling membantu meraih yang terbaik,” ujar Marc.
Namun, di balik senyuman dan keakraban itu, Marc tetap menyimpan ambisi besar, yakni menyamai rekor sembilan gelar dunia milik Valentino Rossi.
“Itu target saya. Saya sudah delapan kali juara dunia, dan tentu ingin meraih gelar kesembilan. Itu akan membuat saya sejajar dengan Valentino,” tegasnya.
Perjalanan menuju titik ini bukan tanpa luka. Antara 2020 dan 2023, Marc Marquez dihantam serangkaian cedera serius, mulai dari patah tulang lengan, cedera tangan, hingga gangguan penglihatan diplopia, yang hampir memaksanya pensiun lebih dini.
“Dua tahun lalu mungkin masa tersulit dalam karier saya. Saya tidak tahu harus bagaimana. Tapi saya harus membuat keputusan besar, termasuk meninggalkan Honda,” ungkapnya jujur.
Keputusan itu bukan tanpa pengorbanan. Ia rela melepas kontrak bernilai besar dari Honda demi satu tujuan sederhana namun sangat penting, membuktikan bahwa ia masih punya kecepatan. Bersama Gresini Ducati pada musim 2024, Marc membangun kembali kepercayaan dirinya, satu langkah demi satu. Kini di usia 32 tahun, ia tampil lebih matang.
“Saya lebih bijak dalam mengambil risiko, lebih memikirkan keselamatan. Tapi saya masih punya rasa lapar akan kemenangan,” imbuhnya menambahkan.
Marc Marquez yang kita lihat hari ini bukanlah pembalap yang sama seperti lima tahun lalu. Ia adalah juara yang telah jatuh, bangkit, dan kini kembali berburu sejarah. Kini ia kembali dengan senyuman keluarga sebagai bahan bakarnya, dan bayang-bayang Valentino Rossi sebagai tantangan terakhirnya. (her)