Olahraga

Resmi Degradasi, Lihat Lagi Statistik PSIS Semarang Setelah Tujuh Musim di Liga 1

INDOPOSCO.ID – PSIS Semarang resmi menjadi tim pertama yang terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 musim 2024/25.

Kepastian pahit ini datang bukan dari hasil laga mereka sendiri, melainkan dari pertandingan Semen Padang FC kontra Persebaya Surabaya yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (11/5/2025) malam.

Satu poin yang diraih Kabau Sirah —julukan Semen Padang— cukup untuk mengunci nasib PSIS. Kini, Semen Padang mengoleksi 32 poin dari 32 pertandingan, unggul tujuh angka dari PSIS yang terpuruk di dasar klasemen dengan hanya 25 poin. Dengan hanya dua laga tersisa, maksimal poin yang bisa diraih PSIS adalah 31, yang artinya mereka tak mungkin lagi mengejar Semen Padang, dan dipastikan finis di zona merah.

Dikutip dari PT Liga Indonesia Bersatu (LIB), kiprah PSIS di Liga 1 bermula pada musim 2018, saat mereka promosi dari Liga 2 dengan penuh semangat dan ambisi. Musim debutnya cukup meyakinkan, finis di posisi ke-10, tanda awal bahwa Mahesa Jenar mampu bersaing di level atas.

Namun sejak itu, performa PSIS naik-turun bak roller coaster. Musim 2019 mereka nyaris terseret ke zona degradasi dan finis ke-14. Setelah itu, titik terang muncul di musim 2021/22 saat PSIS tampil mengejutkan dengan finis di peringkat ketujuh. Musim berikutnya kembali menurun dengan menduduki peringkat ke-13. Tapi musim lalu, 2023/24, PSIS mencatatkan sejarah baru dengan finis di posisi keenam, pencapaian terbaik mereka sepanjang sejarah Liga 1.

Musim ini pun sempat menjanjikan. Pada pekan keempat, PSIS berada di posisi ketujuh klasemen, terlihat solid, terorganisir, dan menjanjikan. Namun semua itu berubah drastis. Hasil-hasil buruk datang silih berganti. Inkonsistensi tak kunjung teratasi. Cedera pemain kunci, strategi yang tak berjalan, hingga ketegangan di ruang ganti disebut-sebut sebagai pemicu kemerosotan.

Puncaknya, PSIS menjalani 12 pertandingan terakhir tanpa satu pun kemenangan, yakni delapan kekalahan dan empat hasil imbang. Rentetan buruk itu tak hanya menghancurkan mental tim, tapi juga menjauhkan dukungan dari suporter fanatik mereka.

PSIS Semarang merupakan identitas, kebanggaan, dan simbol perlawanan warga Semarang dan Jawa Tengah. Stadion Jatidiri menjadi saksi banyak duel panas, kemenangan dramatis, hingga tangis kekalahan.

Kini, stadion bersejarah itu harus bersiap menyambut laga-laga Liga 2 di musim depan. Ini adalah pertama kalinya PSIS kembali ke kasta kedua sejak 2017. Suporter Mahesa Jenar yang selalu setia, baik dalam suka maupun duka harus kembali menyusun harapan dari bawah.

Degradasi PSIS adalah alarm keras bagi manajemen klub. Sebuah tim dengan potensi besar, sejarah panjang, dan dukungan suporter luar biasa tak seharusnya berada di posisi ini. Evaluasi total harus dilakukan, dari pelatih, pemain, hingga kebijakan transfer. Jika tidak, PSIS bisa terjebak terlalu lama di Liga 2, seperti yang pernah dialami klub-klub besar lain. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button