Olahraga

Arema FC Kecewa Berat, Pertimbangkan Tak Main Lagi di Kanjuruhan Usai Insiden Pelemparan Bus Persik

INDOPODCO.ID – Manajemen Arema FC mengungkapkan kekecewaan mendalam atas insiden pelemparan terhadap bus tim Persik Kediri setelah pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025). Arema FC sendiri kalah telak 0-3 atas Persik dalam laga kandangnya tersebut.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk tidak lagi menggelar pertandingan kandang di stadion tersebut.

“Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin,” ujar Yusrinal dalam pernyataan resmi klub, Senin (13/5/2025).

Menurut Yusrinal, selama tiga tahun terakhir Arema FC telah berjuang keras untuk mempertahankan eksistensi klub di tengah keterbatasan, terutama setelah terusir dari kandang sendiri tanpa pemasukan yang memadai.

“Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri. Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi, padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana. Rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat, dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah-darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini,” tegasnya.

Ia juga menyoroti minimnya dukungan dari suporter yang justru dibarengi dengan tuntutan berlebihan ketika tim kembali bermain di Malang.

“Kami mengingatkan suporter itu pendukung. Tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC. Begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat, tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti,” imbuhnya.

Dari sisi penyelenggaraan, Yusrinal mengungkapkan manajemen Arema FC telah mematuhi semua standar pengamanan, termasuk memenuhi persyaratan untuk pertandingan kategori high risk match. Namun, insiden pelemparan justru terjadi di luar area stadion, yang menurutnya menjadi tanggung jawab pihak keamanan.

“Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi. Tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka akhirnya semua dibebankan ke Arema FC. Laga kemarin itu level renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4, di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk dua pertandingan terakhir, yakni laga amal Charity Games dan laga melawan Persik, Arema FC telah menghabiskan lebih dari Rp1 miliar demi peningkatan kualitas penyelenggaraan pertandingan.

“Dari sisi produksi, semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4, sesuai regulasi dan kebutuhan renpam. Kami memahami semua harus dilakukan demi keamanan jalannya pertandingan. Kami memahami ini ‘Stadion Kanjuruhan’,” jelasnya.

Yusrinal juga menyoroti kecenderungan publik yang kerap menyalahkan manajemen atas insiden-insiden yang terjadi, termasuk dalam kasus pelemparan bus.

“Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus. Entah itu oknum, seseorang, atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah. Sekali lagi, kejadiannya terjadi di area zona 4, di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” tuturnya.

Ia pun meminta kepolisian untuk mengusut tuntas insiden tersebut dan menemukan pelakunya. “Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan penyelenggaraan atau karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?” ujar Yusrinal.

Sebagai penutup, ia mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi dan mengubah pola interaksi yang selama ini dianggap tidak adil terhadap manajemen klub.

“Semua harus berubah. Manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar-stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salahkan manajemen. Introspeksilah,” tutupnya.

Akibat insiden tersebut, Arema FC saat ini tengah mempertimbangkan kelanjutan penggunaan Stadion Kanjuruhan sebagai markas mereka dalam mengarungi kompetisi domestik. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button