Jelang SEA Games 2023, Ini Kisah Dokter Ortopedi Tangani Atlet Silat Cedera Bahu

INDOPOSCO.ID – Guru Besar Bidang Ilmu Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Andri Maruli Tua Lubis menceritakan, pengalaman menangani atlet pencak silat Indonesia Safira Dwi Meilani sebelum tampil pada SEA Games 2023 di Kamboja. Dia ternyata sedang mengalami cedera bahu.
Safira bersama tim manajemennya mendatangi Rumah Sakit Siloam Mampang, Jakarta Selatan untuk menyampaikan kondisi cederanya. Kala itu, tim dokter sempat menyarankan mengambil tindakan medis, paling penting dia tetap berlaga di SEA Games.
“Atlet pencak silat mengalami dislokasi bahu, kira-kira 3 bulan sebelum SEA Games, dan dibawa ke RS Siloam Mampang tapi dari manajemen mengatakan bahwa susah kalau operasi,” kata Prof Dr dr Andri di RS Siloam Mampang dikutip, Jumat (14/6/2024).
Target Safira cukup tinggi tampil di SEA Games. Tentu akan rugi jika dia harus melewatkan kesempatan pertandingan tersebut. Tim dokter kemudian memikirkan cara menahan rasa sakit cederanya.
“Target dia emas di SEA Games. Nah, ini pentingnya bagaimana kita menangani atlet. Dokternya tidak boleh gagal, mentang-mentang saya dokter (spesialis-red) maksa. Maka besok harus operasi,” ucap Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi itu.
Ia mengemukakan, dalam penanganan atlet profesional ada istilah on season dan off season. Biasanya tindakan medis dilakukan ketika atlet tersebut telah menjalani periode pertandingan dalam sebuah kompetisi.
“Kalau cedera saat on season, kalau bisa ditangani tanpa operasi terpaksa kita lindungi dulu tanpa operasi. Nanti pada saat off season, biasanya lagi libur atau lagi ngga musim bertanding. Saat itu kita operasi,” jelas Andri.
Dalam pertarungan final SEA Games nomor tanding putri kelas B, dia berhadapan dengan pesilat Vietnam, Nguyen Hoang Hong An pada Mei 2023. Sementara operasi dilakukan setelah dia kembali ke Tanah Air.
Kala itu, dia sedang memimpin dengan poin 61-43 dan hanya tersisa 18 detik. Tak terduga, bahu Safira mengalami dislokasi. Wasit dan juri menganggap dia melakukan kecurangan, sehingga menghentikan pertandingan dan memberikan kemenangan pada Nguyen.
Padahal bahu Safira mengalami dislokasi. Official pencak silat Indonesia mengajukan protes terkait insiden tersebut. Bersyukur, Safira berhasil membawa pulang medali emas setelah mengajukan banding. (dan)