Olahraga

Tiga Hal Penting sebagai Catatan PON Diselenggarakan di Papua

INDOPOSCO.ID – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menunjukkan capaian hasil yang signifikan sejak Presiden Joko Widodo melakukan redesign atas pembangunan. Ini menunjukkan fokus pembangunan yang tidak lagi bermindset Jawa sentris atau Indonesia Barat sentris.

Dosen Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC), Taufan Hunneman mengatakan, setidaknya ada tiga hal penting sebagai catatan PON diselenggarakan di Papua. Pertama, isu persatuan Indonesia bukan lagi sekedar retorika, namun nyata. Persatuan Indonesia merupakan satu realitas yang dahulu kala diperjuangan oleh para kerajaan-kerajaan nusantara dan menjadi satu imajinasi para pendiri bangsa.

“Ini yang terus diupayakan sehingga PON XX di Papua menguatkan persatuan Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa harus terus diupayakan, dirawat dan dijaga secara terus menerus,” ujarnya kepada media melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/10/2021).

Berita Terkait

Kedua, pemerataan pembangunan. Sentralisasi pembangunan yang berpusat di Jawa dan Indonesia bagian Barat, kemudian menjadi Indonesia sentris yang artinya pembangunan mulai difokuskan di Indonesia bagian Timur membuahkan hasil sehingga bisa diselenggarakan PON di Papua sebagai dampak pembangunan.

“Ketiga, dengan Indonesia sentris, maka diharapkan jatah kekayaan dan pendapatan juga pembangunan daerah mulai diatasi dan PON XX di Papua merupakan momentum,” katanya.

Soal pendidikan, pengangguran, kesehatan juga separatisme, tentu menjadi satu tantangan juga kesempatan untuk semakin memanifestasikan Indonesia sentris sebagai paradigma pembangunan agar Indonesia Timur juga bisa setara dengan Indonesia bagian Barat, sehingga keadilan sosial sebagai ultimate goal berbangsa bisa dirasakan.

Menurutnya, kehadiran institusi pendidikan sangat diperlukan di Papua. Termasuk juga ketersediaan pendidikan yang berbasis vokasi, serta sekolah yang mampu membuka kesadaran perlunya kewirausahaan agar potensi Papua bisa digarap maksimal, tidak semata-mata bergantung pada kekayaan alam semata.

“Karena Indonesia sentris, maka slogan kita memberikan makna yang cukup kuat. Kita Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, berideologi Pancasila dan menyadari bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) satu bentuk negara yang bisa menjaga kedaulatan,” bebernya.

“Oleh karena itu, maka Papua serta daerah-daerah lainnya di Indonesia merupakan satu integral yang tidak terpisahkan, disinilah momentum kita Indonesia menjadi relevan,” sambungnya.

Untuk diketahui, PON yang sudah diselenggarakan 20 kali ini pertama digelar di Kota Solo pada 1948. Melihat dari lokasi pelaksanaan ajang ini, maka yang terbanyak sebagai tuan rumah terdapat di wilayah Indonesia bagian Barat. Satu kali di Indonesia bagian Tengah dan satu kali di Indonesia bagian Timur. (arm)

Back to top button